Relokasi Warga ke Rusunawa Jagakarsa Tandai Pengembalian Fungsi Lahan Pemakaman

kompas.id
1 hari lalu
Cover Berita

Halaman tengah Rusunawa Jagakarsa dipadati warga. Raut ceria, serius, mengernyitkan dahi, dan lelah jadi satu. Sebagian bersorak-sorai ketika diberi enam bulan gratis biaya sewa, segelintir menggerutu tentang memulai hidup di tempat baru.

Warga yang berkumpul itu merupakan 88 keluarga yang direlokasi dari Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo II, Jakarta Selatan, ke Rusunawa Jagakarsa sejak pekan lalu. Mereka bagian dari 137 keluarga yang direlokasi dari TPU tersebut.

Pada Selasa (9/12/2025) ini, status 88 keluarga tersebut jadi jelas. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta secara resmi menyerahkan kunci unit rusunawa ke mereka.

"Pasti ketika dipindahkan, direlokasi, kehidupan awalnya berat. Maka untuk itu selama 6 bulan kami memberikan kebebasan atau gratis untuk biaya sewa di sini," kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung disambut sorak-sorai warga.

Baca JugaKetika Rumah dan Makam ”Berebut” Ruang

Di balik sorak-sorai tersebut, ada warga yang bertanya-tanya. Juni (44), salah satunya. Tukang bersih-bersih makam ini direlokasi bersama istri dan ketiga anaknya.

"Saya andalkan pendapatan dari situ. Sekarang pindah jauh, saya tunggu janji penyediaan lapangan kerja dari pemerintah," ucap Juni.

Sebagai tukang bersih-bersih, ia dibayar oleh ahli waris. Pekerjaan ini bukan bagian pekerja dalam naungan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta.

Saat proses relokasi, Juni terinfo soal pelatihan kerja. Namun, ia belum tahu jenisnya karena terlebih dahulu melalui penyesuaian kriteria umur.

Satu yang ia disyukuri, mereka mendapat keringanan enam bulan gratis biaya sewa. Keluarganya jadi punya cukup waktu untuk perlahan menata kembali hidup di tempat baru.

Baca JugaTangan Kapalan Penggali Kubur dan Rajutan Asa untuk Keluarga

Sumarya (61) juga mengutarakan hal yang hampir sama. Tukang ojek pangkalan ini direlokasi bersama empat anggota keluarganya.

Ia merasa kesulitan karena jarak dari hunian baru ke lokasi mangkalnya cukup jauh. Hal itu tentu menambah ongkos bensin.

Anggota keluarganya pun bertanya soal akses. Mereka harus merogoh ongkos lebih untuk bepergian.

"Kami sih harap segera ada kejelasan mengenai fasilitas transportasi umum. Kalau bisa gratis untuk menunjang aktivitas," kata Sumarya.

Soal fasilitas ini sudah ditanyakan secara langsung oleh salah satu warga kepada Pramono. Politisi PDI Perjuangan itu mempersilahkan warga mendaftar naik angkutan umum gratis bagi 15 golongan.

Baca JugaMengapa Jakarta Krisis Lahan Makam?

Dalam kesempatan itu, ia meminta agar anak sekolah dibantu pindah ke dekat Rusunawa Jagakarsa. Jangan sampai terdengar kisah siswa sulit belajar.

Pramono juga mengingatkan jajarannya untuk memantau kondisi warga relokasi. Mereka harus tetap bisa hidup layak setelah jauh dari tempat tinggal selama puluhan tahun.

"Pemerintah Jakarta memang sekarang ini secara perlahan-lahan ingin membenahi tempat-tempat yang memang perlu dibenahi, termasuk TPU Menteng Pulo II. Tapi jangan kemudian mereka (warga relokasi) kesulitan," ucap Pramono.

Krisis lahan makam

Secara keseluruhan, Pemprov DKI Jakarta merelokasi 137 keluarga ke sejumlah lokasi, antara lain 88 keluarga pindah ke Rusunawa Jagakarsa, 2 keluarga ke Rusunawa Rawa Bebek, dan 2 keluarga ke Rusunawa PIK. Sementara sisanya memilih pulang kampung usai direlokasi dari TPU Menteng Pulo II.

Relokasi ini salah satu opsi mengatasi krisis lahan makam di Jakarta. Data Pemprov DKI Jakarta menunjukkan 69 dari 80 TPU penuh sehingga hanya melayani pemakaman tumpang.

Lahan yang tersisa diperkirakan hanya cukup untuk tiga tahun ke depan. Ini berangkat dari asumsi 100 jenazah dimakamkan setiap harinya.

Pemprov DKI Jakarta mau tidak mau harus mengembalikan fungsi lahan TPU. Area yang diokupasi warga selama puluhan tahun akan menambah petak makam.

Baca JugaBalada Satu Nisan Tiga Nama di Jakarta

Selain di TPU Menteng Pulo II, kebijakan berjalan di TPU Kober Rawa Bunga dan Kebon Nanas, Jakarta Timur. Dari dua TPU itu 280 keluarga akan direlokasi sehingga area pemakaman bisa menambah masing-masing, 450 petak makam dan 1.500 petak makam.

Sementara relokasi dari TPU Menteng Pulo II dan TPU Menteng Pulo III akan menambah 1.300 petak makam dan 845 petak makam.

Lokasi lainnya di tanah seluas 65 hektar di Jakarta Barat sebagai TPU Pegadungan. Jumlah petak makam baru di situ bisa mencapai 115.000.

Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta M Fajar Sauri menekankan upaya mewujudkan kehidupan yang lebih layak bagi seluruh warga Jakarta. Okupasi lahan TPU misalnya, menjadi bagian isu kompleks hunian tidak layak dan pelanggaran fungsi tata ruang.

"Program relokasi ini bukan sekadar pemindahan tempat tinggal, namun upaya mengembalikan fungsi TPU Menteng Pulo II sebagai area resapan dan pemakaman umum yang tertata, sekaligus menambah ketersediaan petak makam," ujar Fajar kepada warga relokasi di Rusunawa Jagakarsa.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
OJK Catat Jumlah Investor Pasar Modal Bertambah 476 Ribu per November 2025
• 11 jam lalukumparan.com
thumb
Video Wanita di Tiongkok yang Melarikan Diri dari Istri Kekasihnya dengan Memanjat Dinding Gedung Tinggi untuk Bersembunyi di Apartemen Sebelah Viral
• 6 jam laluerabaru.net
thumb
Harga Cabai Rawit Rp80.800 per Kilogram, Telur Ayam Rp32.650 per Kilogram
• 16 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Menteri Malaysia Turun Gunung Lihat-Lihat IKN, Komentarnya Tak Terduga
• 15 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Foto: Mobil Dibakar Massa saat Kericuhan di Kalibata, Polisi Langsung Berjaga
• 2 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.