Hi!Pontianak - Marjani, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat yang baru saja dilantik pada Jumat, 5 Desember 2025 lalu, dikabarkan resmi mengundurkan diri.
Hal tersebut dimaklumi oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, yang mengatakan bahwa keputusan mundur dari jabatan dilakukan oleh Marjani karena dirinya sudah mendekati masa pensiun, tepatnya pada 1 April 2026.
"Mundur beliau karena sebentar lagi, kan, pensiun beliau. April pensiun. Inilah sebenarnya kalau geser-geser ini, kan, harus lihat tahun anggaran. Nanti siapa yang berbuat, siapa yang bertanggung jawab. Di dinas itu kan cukup banyak pekerjaan atau proyek-proyek pembangunan yang harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 5 bulan dan orang baru, itu menyulitkan beliau," kata Krisantus.
Menurutnya, kejadian yang dialami Marjani merupakan salah satu contoh akibat dari kurangnya koordinasi antara pimpinan daerah dalam menempatkan unsur pimpinan di lingkungan Pemprov Kalbar.
"Ini salah satu contoh karena tidak dipikirkan secara matang, tidak dikaji secara matang, tidak masukkan dari semua pihak dalam menempatkan para kadis," ujarnya.
Lebih lanjut, Krisantus menyampaikan, penempatan unsur-unsur pimpinan di organisasi perangkat daerah (OPD) harus sesuai dengan kompetensi, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki.
"Makanya susunannya harus betul-betul dipikirkan. Menempatkan seseorang itu pada kompetensi, sesuai dengan pengalaman, pengetahuan, dan sebagainya karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Bukan main-main tugasnya," jelasnya.
Sebagai informasi, saat ini Marjani telah mengajukan cuti besar dan mengambil Gaji Pegawai MPP (Masa Persiapan Pensiun). MPP sendiri adalah masa 1 tahun sebelum PNS resmi pensiun, di mana PNS dibebaskan dari jabatan struktural/fungsional dan tetap menerima penghasilan, tanpa uang tunjangan.
