Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan Gedung Terra Drone tak menyiapkan jalur untuk evakuasi ketika terjadi kebakaran. Gedung ini sebelumnya terbakar pada Selasa (9/12) dan menewaskan 22 karyawan.
"Memang problem utamanya adalah gedung tersebut tidak dipersiapkan dengan rescue kalau terjadi kebakaran," kata Pramono usai menghadiri acara Innovative Government Awards 2025 di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (10/12).
Pramono menjelaskan, di gedung itu hanya tersedia hidran. Tapi tidak untuk jalur evakuasi orang. Hal inilah yang menyebabkan banyaknya korban yang timbul dalam kebakaran kemarin.
"Ketika kebakar, akhirnya orang, karyawannya, naik ke atas [rooftop] semua, kemudian asap dari bawah. Itulah yang menyebabkan kenapa kemudian yang meninggal cukup banyak," ucap Pramono.
Meski begitu, dia memastikan, Pemprov DKI Jakarta akan memberikan bantuan untuk para korban luka maupun meninggal.
"Tetapi tugas Jakarta, pemerintah Jakarta yang saya pimpin adalah bagaimana memberikan kemudahan bagi siapa pun yang meninggal untuk bisa dibantu dimakamkan di Jakarta atas tanggung jawab pemerintah Jakarta. Termasuk yang luka, sakit, dan sebagainya kami tanggung," tuturnya.
Gedung Terra Drone berlokasi di Jalan Letjen Soeprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat. Total ada 22 karyawan yang meninggal dunia dalam kebakaran di jam istirahat makan siang ini.
Dari hasil pemeriksaan sementara, kebakaran terjadi karena baterai drone yang meledak di salah satu lantai gedung. Namun demikian, polisi masih melakukan penyelidikan.
Terra Drone Indonesia adalah anak perusahaan dari Terra Drone Corporation yang berpusat di Jepang. Terra Drone adalah perusahaan penyedia produk dan layanan drone untuk berbagai industri.





