Surabaya (beritajatim.com) – Keluarga besar KH Ma’ruf Amin memberikan klarifikasi terkait klaim yang menyebutkan bahwa KH Zulfa Mustofa mendapat restu dari KH Ma’ruf Amin untuk menjabat sebagai penjabat (Pj) Ketua Umum Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Klaim tersebut muncul usai Rapat Pleno Syuriah PBNU di Hotel Sultan, Jakarta, pada Selasa (9/12/2025), dan langsung mendapat tanggapan dari pihak keluarga KH Ma’ruf Amin yang merasa terganggu dengan klaim itu.
“Kami keluarga besar merasa terganggu dengan pemberitaan yang beredar atas klaim saudara Zulfa Mustofa yang mengatas namakan restu orangtua kami, KH. Ma’ruf Amin, sebagai legitimasi untuk menjadi Pj Ketua Umum PBNU,” tegas Hj. Siti Haniatunnisa Ma’ruf Amin, mewakili keluarga besar KH Ma’ruf Amin.
“Kami meluruskan bahwa orang tua kami adalah sosok yang sangat bijaksana, sangat mencintai NU, dan patuh pada dawuh para kyai sepuh di NU. Maka, kami harus menegaskan bahwa klaim saudara Zulfa Mustofa itu tidak,” kata Hj. Siti Haniatunnisa dalam pernyataan tertulis yang diterima beritajatim.com, Rabu (10/12/2025).
Lebih lanjut, Hj. Haniatunnisa menjelaskan bahwa KH Ma’ruf Amin selama ini selalu konsisten mengikuti arahan para sesepuh NU dan berpegang pada hasil Forum Musyawarah Mustasyar NU yang digelar pada 6 Desember 2025 di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Forum tersebut menghasilkan empat keputusan penting yang harus dihormati oleh semua pihak dalam organisasi NU.
Pertama, Forum Sesepuh NU menilai bahwa proses pemakzulan Ketua Umum PBNU tidak sesuai dengan aturan organisasi yang tercantum dalam AD/ART. Kedua, forum juga menemukan adanya pelanggaran serius dalam pengambilan keputusan oleh Ketua Umum PBNU yang perlu diklarifikasi secara menyeluruh melalui mekanisme organisasi.
Ketiga, forum merekomendasikan agar Rapat Pleno untuk penunjukan PJ tidak dilaksanakan sebelum prosedur dan musyawarah organisasi diselesaikan dengan benar. Keempat, forum mengajak semua pihak untuk menahan diri, menjaga ketertiban organisasi, dan menghindari langkah-langkah yang bisa memperburuk ketegangan internal di NU.
Menurut Hj. Siti Haniatunnisa, klaim yang menyebutkan bahwa KH Ma’ruf Amin memberi restu kepada KH Zulfa Mustofa bertentangan dengan sikap bijak yang selalu ditunjukkan oleh orang tuanya, yang selama ini berkomitmen pada keputusan-keputusan yang disepakati dalam forum internal NU.
Keluarga KH Ma’ruf Amin merasa bertanggung jawab untuk mengklarifikasi hal ini agar nama baik orang tua mereka dan Nahdlatul Ulama tetap terjaga.
“Kami keluarga besar memiliki tanggung jawab untuk mengklarifikasi dalam rangka menjaga nama baik orang tua kami juga menjaga nama baik Nahdlatul Ulama. Orangtua kami tidak dalam posisi restu merestui atau dukung mendukung para pihak yang berselisih. Orangtua kami berkomitmen pada keputusan Forum Sesepuh dan Musytasar NU yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Tebuireng,” tegasnya menutup penjelasan.
Dengan klarifikasi ini, keluarga besar KH Ma’ruf Amin berharap dapat menghindari kesalahpahaman yang berpotensi memperkeruh dinamika organisasi NU dan mengingatkan semua pihak untuk menghormati mekanisme internal yang telah disepakati. [suf]
