Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah ditutup melemah ke posisi Rp16.688 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Rabu (10/12/2025).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan hari ini dengan melemah 0,07% atau 12 poin ke level Rp16.688 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpantau turun 0,12% ke posisi 99,1.
Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang di Asia lainnya melemah. Dolar Taiwan misalnya melemah 0,04%, won Korea Selatan melemah 0,01%, peso Filipina melemah 0,05%, rupee India melemah 0,07%, dan ringgit Malaysia melemah 0,14%.
Sementara sejumlah mata uang di Asia lainnya menguat. Yen Jepang misalnya menguat 0,15%, dolar Hong Kong menguat 0,02%, dolar Singapura menguat 0,17%, dan yuan China menguat 0,01%.
Direktur PT Traze Andalan Futures Ibrahim Assuaibi mengatakan terdapat sejumlah sentimen yang menyertai pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini. Dari luar negeri, terdapat proyeksi kuat penurunan suku bunga The Fed 25 basis poin.
Namun, para pembuat kebijakan The Fed dilaporkan terpecah pendapatnya, sehingga membuat investor tetap waspada. Fokus utama tertuju pada komentar Ketua Fed Jerome Powell, khususnya terkait panduan mengenai arah suku bunga pada 2026.
Para pelaku pasar mencari petunjuk tentang bagaimana The Fed berencana untuk menyeimbangkan dukungan ekonomi dengan pengendalian inflasi.
Kemudian, geopolitik sedikit mereda setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan negaranya dan mitra-mitra Eropanya akan segera menyerahkan dokumen-dokumen yang disempurnakan kepada AS mengenai rencana perdamaian untuk mengakhiri perang dengan Rusia.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) menyampaikan sejumlah risiko yang perlu diwaspadai dampaknya terhadap ekonomi global ke depan, terutama terkait dengan perilaku agresif lembaga keuangan non-bank.
BI menyebutkan lima risiko utama yang menghantui prospek ekonomi global di masa mendatang. Salah satu yang menjadi sorotan utama yaitu kerentanan pasar keuangan akibat perilaku institusi non-bank.
Sementara, untuk perdagangan esok hari, Kamis (11/12/2025), mata uang rupiah diproyeksikan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.680- Rp16.720 per dolar AS.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.




