10 Korban Kebakaran Gedung Terra Drone Teridentifikasi, Rata-Rata Mengalami Keracunan Asap

kompas.id
1 hari lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri kembali mengidentifikasi tujuh jenazah korban kebakaran kantor Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat. Oleh karena itu, total jenazah yang sudah teridentifikasi sebanyak 10 orang. Sebagian besar korban meninggal karena menghirup karbon monoksida dari asap kebakaran.

Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Brigadir Jenderal (Pol) Prima Heru Yulihartono, mengatakan, dari total 22 jenazah korban kebakaran, Tim DVI Polri sudah mengidentifikasi 10 orang korban. "Tadi malam kami sudah mengidentifikasi tiga korban, siang ini kembali kami mengidentifikasi tujuh korban," katanya, Rabu (10/12/2025).

Korban yang diidentifikasi pada Rabu antara lain Pariyem (31), warga Kabupaten Lampung Barat, Lampung; Ninda Tan (32), warga Serpong Utara, Tangerang Selatan; Muhammad Ariel Budiman (24), warga Mampang Prapatan, Jakarta Selatan; serta Mochamad Apriyana (40), warga Kecamatan Sudimara Jaya, Tangerang.

Korban lainnya Della Yohana Simanjuntak (22), warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan; Nazaellya Tsabita Nurazisha (27), warga Tanah Abang, Jakarta Pusat; dan Athiniah Isnaini Rasyidah (18), warga Kecamatan Makassar, Jakarta Timur.

Baca JugaKebakaran Gedung Terra Drone, Saatnya Cek Ulang Standar Keselamatan Gedung

Sebelumnya, Tim DVI juga telah mengidentifikasi tiga jenazah. Ketiga korban itu adalah Rufaidha Lathiifunnisa (22), Novia Nurwana (28), dan Yoga Valdier Yaseer.

Prima menyebut, sampai saat ini, tim masih bekerja untuk mengidentifikasi 12 jenazah yang lain. "Kemungkinan sore ini sudah ada beberapa jenazah yang dapat diidentifikasi," ucapnya.

Baca JugaKebakaran Gedung Terra Drone, 22 Karyawan Tewas

Kepala Biro Kedokteran dan Kepolisian Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigadir Jenderal (Pol) Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengatakan, proses identifikasi cukup mudah karena tubuh korban masih dapat dikenali. "Korban dalam kondisi melepuh dan tidak sampai gosong," katanya.

Oleh karena itu, dalam proses identifikasi tersebut, petugas tidak sampai melakukan pemeriksaan DNA. "Korban masih dapat diidentifikasi dari sidik jari, struktur gigi, rekam medis, dan properti yang terakhir digunakan korban," kata Nyoman.

Nyoman menuturkan, pihaknya berupaya maksimal agar dapat secepat mungkin mengidentifikasi korban. Oleh karena itu, ada delapan tim yang diterjunkan di bagian antemortem. Adapun untuk bagian postmortem, Polri juga melibatkan ahli dari Universitas Indonesia.

Nyoman menyampaikan, penyebab kematian para korban diduga karena terhirupnya asap dan gas karbon monoksida. Situasi ini kerap terjadi pada peristiwa kebakaran.

Dia menambahkan, petugas akan mempercepat proses identifikasi agar pihak keluarga dapat segera memakamkan para korban. "Walau dilakukan dengan cepat, tetapi proses identifikasi harus dijalankan secara tepat," ujarnya.

Korban masih dapat diidentifikasi dari sidik jari, struktur gigi, rekam medis, dan properti yang terakhir digunakan korban

Sementara itu, terkait penyebab kebakaran, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Budi Hermanto menuturkan, penyidik masih menunggu hasil pemeriksaan dari Pusat Laboratorium Forensik Polri. "Penyidik juga masih memeriksa sejumlah saksi dari peristiwa ini," katanya.

Selain terkait penyebab kebakaran, pemeriksaan saksi juga penting untuk mengetahui jumlah karyawan yang ada di dalam kantor saat peristiwa kebakaran terjadi. "Kami masih melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan pihak perusahaan," ujar Budi.

Baca JugaKebakaran Terra Drone, Keselamatan Bangunan Gedung Disorot

Berdasarkan data sementara, ada 19 karyawan yang bisa diselamatkan dan mereka sudah dipulangkan. Hanya Kapolsek Kemayoran, Komisaris Agung Adriansyah, yang masih menjalani perawatan karena tangannya terluka saat mencoba membantu mengevakuasi korban.

Adapun korban meninggal mencapai 22 orang. Mereka terdiri 17 orang perempuan dan 5 orang adalah laki-laki. Budi meyakini, tidak ada lagi korban tambahan karena petugas sudah melakukan penyisiran di seluruh area gedung, termasuk lift dan jalur evakuasi.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Roby Heri Saputra, menyatakan, polisi sudah memeriksa delapan orang saksi. Mereka terdiri dari manajemen perusahaan dan warga sekitar yang ada di lokasi kejadian.

"Jumlah saksi delapan yang sudah diperiksa, masih manajemen sama lingkungan sekitar," kata Roby. Kepolisian juga akan memanggil pemilik gedung serta pimpinan perusahaan tersebut.

Baca Juga22 Orang Tewas akibat Kebakaran Kantor Terra Drone, Polisi Periksa Pemilik Gedung

Menurut Roby, identitas pimpinan perusahaan itu sudah dikantongi, tetapi posisinya masih ditelusuri. "Kalau pemimpin perusahaannya ada, sudah kita ketahui, segera akan kami periksa," ujarnya.

Sementara itu, status pemilik perusahaan, termasuk soal kewarganegaraannya, belum dapat dipastikan. Robby hanya menyebut, perusahaan yang menaungi operasional gedung memang berasal dari Jepang, tetapi pimpinan yang akan diperiksa bukan warga negara Jepang.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Gunung Semeru Erupsi Beruntun Hari Ini, Kolom Abu Tertinggi Capai 1.100 Meter
• 19 jam lalurctiplus.com
thumb
PalmCo Bergerak Cepat Pulihkan Wilayah Terdampak Banjir Sumatera
• 17 jam lalubisnis.com
thumb
3 Cara Mengelola Emosi Negatif Saat Main Padel, Ubah Frustrasi Jadi Prestasi
• 14 jam lalugrid.id
thumb
Dedi Mulyadi Wanti-Wanti Tambang di Lereng Gunung Wilayah Jabar: Kita Akan Tutup Permanen
• 8 jam lalukompas.tv
thumb
Menengok Aktivitas Belajar Murid SDN Pandan 3 Tapteng Pascabencana Banjir
• 14 jam lalurepublika.co.id
Berhasil disimpan.