JAKARTA,- DISWAY.ID - Mendikdasmen Abdul Mu’ti ungkap peran penting SMK Pertanian di tengah menurutnya minat gereasi muda di bidang pertanian.
Menurut Abdul Mu’ti, regenerasi petani di Indonesia sudah mendesak karena mayoritas petani berusia di atas 50 tahun.
Ia mencontohkan Amerika Serikat dan Korea Selatan yang berhasil menjadikan profesi petani modern dan bergengsi melalui pendidikan berbasis teknologi dan dukungan industri.
Sedangkan Indonesia memiliki keunggulan hayati seperti kopi, teh, coklat, hingga herbal. Namun branding dan penguasaan industri perlu diperkuat.
BACA JUGA:Pemerintah Genjot Ketersediaan Dokter Spesialis untuk Layanan Kesehatan Merata
BACA JUGA:Drama Korea Can this Love Be Translated Umumkan Jadwal Tayang 16 Januari 2025 di Netflix
"Smart farming dan urban farming didorong sebagai solusi pertanian masa depan, agar lahan sempit tetap produktif," ujar Abdul Mu'ti, di Acara Simposium Penyelarasan dan Revitalisasi Vokasi bidang Ketahanan pangan, Senin, 8 Desember 2025.
Ia juga mengajak pemerintah dan sekolah rutin menggelar bazzar produk SMK untuk meningkatkan kebanggaan terhadap pangan lokal.
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Tatang Muttaqin, menekankan bahwa SMK pertanian berperan strategis memperkuat ketahanan pangan nasional.
BACA JUGA:Drama Korea Can this Love Be Translated Umumkan Jadwal Tayang 16 Januari 2025 di Netflix
BACA JUGA:GWM Puri Jakbar Resmi Beroperasi, Punya Fasilitas dan Pelayanan Apa Saja?
Kurikulum diselaraskan dengan kebutuhan industri melalui teaching factory dan keterlibatan langsung dalam rantai pasok pangan.
Ia menambahkan, kolaborasi lintas sektor penting untuk memperluas akses teknologi, pasar, dan kemitraan demi melahirkan petani milenial berdaya saing.

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5441193/original/007702100_1765456996-1000704896.jpg)

