Anak 5 Tahun Meninggal di Istana Balon, Ini yang Perlu Dipahami Orang Tua

kumparan.com
1 hari lalu
Cover Berita

Sebuah insiden tragis terjadi di Kota Jambi ketika seorang anak laki-laki berusia 5 tahun meninggal dunia setelah terhimpit istana balon yang telah dikempeskan dan dilipat. Anak tersebut sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan, namun nyawanya tidak tertolong.

Kejadian ini berlangsung di wahana istana balon di Lapangan Merdeka pada Minggu (30/11). Awalnya, korban diketahui sedang bermain di sekitar area istana balon. Namun, setelah lama tidak terlihat keluar, ibunya mulai mencari keberadaannya. Saat itulah ditemukan bahwa balon sudah dalam keadaan dikempeskan dan dilipat, hingga menimpa tubuh sang anak.

Tanggapan SafeKids Indonesia soal Pentingnya Prosedur Keamanan Wahana Istana Balon

Menanggapi insiden tersebut, Inisiator SafeKids Indonesia, Wahyu Minarto atau yang akrab disapa Paman Billie, menekankan bahwa insiden ini dapat dicegah apabila penyelenggara wahana menerapkan prosedur keselamatan dasar yang benar serta orang tua juga perlu lebih waspada.

Menurut Paman Billie, penyedia wahana wajib memastikan bahwa seluruh peralatan dalam keadaan baik sebelum dioperasikan. Mulai dari kondisi balon, kebocoran, kerusakan, pompa, hingga kebersihan, semuanya harus dicek secara berkala. Peralatan pendukung juga harus dipastikan berfungsi dengan baik agar tidak membahayakan anak maupun operator.

“Termasuk juga pada saat mengempiskan, tidak berbahaya bagi operator dan orang di sekelilingnya, dan juga anak-anak yang ada di dalam istananya,” ucap Paman Billie saat dihubungi kumparanMOM, Senin (8/12).

Sebelum istana balon dikempiskan, pemilik wahana istana balon perlu:

1. Memeriksa seluruh bagian dalam.

2. Memastikan tidak ada anak yang tertinggal.

3. Memanggil dan mengonfirmasikan kondisi area yang berpotensi terlipat.

4. Memastikan tidak ada benda tajam atau kondisi berbahaya lain di dalam wahana tersebut.

“Cek di dalam tempat-tempat yang mungkin bisa terlipat, secara menyeluruh memanggil nama. Bisa aja anaknya ketiduran mungkin di tempat yang tidak terlihat. Jadi harus dipanggil, teriak-teriak,” imbuhnya.

Peran Orang Tua dalam Mencegah Risiko

Selain penyelenggara, orang tua juga perlu lebih waspada.

Paman Billie mengingatkan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengizinkan anak bermain di istana balon:

-Cek kondisi balon apakah masih layak dan bersih.

-Amati apakah operator terlihat kompeten dan memperhatikan keselamatan.

-Pastikan jumlah anak di dalam tidak terlalu banyak agar mudah diawasi.

-Lihat apakah dari luar orang tua bisa memantau pergerakan anak.

“Mungkin orang tua tidak bisa ikut masuk ke dalam, bisa nggak diawasi dari luar, bisa nggak anak-anak itu terlihat secara visual dari luar. Bisakah dipanggil dari luar kira-kira dan kalau terjadi sesuatu seperti apa tindakannya,” tutup Paman Billie.

Semoga kejadian ini menjadi perhatian bersama agar keamanan anak selalu menjadi prioritas utama di setiap area bermain ya, Moms.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pertumbuhan Semakin Agresif, PTP Nonpetikemas Catatkan Peningkatan Kinerja
• 21 jam laluharianfajar
thumb
Melintasi Banjir Aceh 2025: Awal Mula dan Usia yang Tersisa (1)
• 17 jam lalukumparan.com
thumb
Korban Tewas Bencana Aceh-Sumut-Sumbar Bertambah Jadi 986 Orang
• 18 jam laludetik.com
thumb
Fakta Menarik Film Avatar: Fire and Ash
• 20 jam lalukumparan.com
thumb
Hasil Lengkap dan Klasemen Sementara Liga Europa Hingga Matchday ke-6
• 2 jam lalumedcom.id
Berhasil disimpan.