Grid.ID – Tragedi kebakaran yang meluluhlantakkan Gedung Terra Drone di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/12/2025), menyisakan kisah pilu yang menyayat hati. Di antara deretan korban jiwa, terdapat sosok ibu muda berinisial N (25) yang harus berpulang bersama janin yang sedang dikandungnya.
Nahas, impian N untuk menimang anak pertamanya harus pupus di tengah kepulan asap hitam yang mengepung tempatnya bekerja.
Adapun posisi N saat kejadian berada di lokasi yang cukup berisiko. Prasetyo, sepupu korban, mengungkapkan bahwa saudaranya itu bekerja di lantai 5.
Lantai tersebut diketahui sebagai area penyimpanan baterai drone dalam jumlah besar, yang diduga menjadi bahan pemicu api sulit dipadamkan dan asap menjadi sangat pekat.
Prasetyo menceritakan perjuangan N untuk menyelamatkan diri dan calon bayinya. Sekitar pukul 15.00 WIB, saat api mulai membesar, N sebenarnya sempat mencoba menuruni tangga menuju lantai dasar.
Namun, pekatnya asap di jalur evakuasi memaksanya mengambil keputusan fatal. Hal itu demi menghindari sesak napas saat itu.
"Balik lagi ke lantai 5 dan terjebak di situ. Dari kondisinya, Alhamdulillah masih utuh. Mungkin kehabisan oksigen," kata Prasetyo saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, dikutip dari Kompas.com.
Kesedihan keluarga juga semakin mendalam mengingat usia kandungan N yang sudah tua. Ibu muda ini dijadwalkan melahirkan pada Januari 2026.
Lebih lanjut, Prasetyo juga mengaku belum bisa melihat jenazah sepupunya secara langsung karena prosedur identifikasi oleh tim DVI (Disaster Victim Identification) masih berlangsung.
"Sementara ini, kami masih menunggu proses identifikasi," tutur Prasetyo.
Rencananya, jika seluruh proses administrasi dan identifikasi selesai, jenazah N akan segera dibawa ke kampung halamannya di Lampung untuk dikebumikan.
Sebagai informasi, total 22 kantong jenazah telah diterima oleh RS Polri Kramat Jati dari insiden maut di kantor penyedia teknologi pesawat nirawak tersebut. (*)
Artikel Asli

