Jakarta, tvOnenews.com - Kepolisian mengungkap tewasnya para korban kebakaran di Gedung Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat karena menghirup gas karbon monoksida (CO).
Hal ini disampaikan Kepala Biro Kedokteran Polisi (Karodokpol) Pusdokkes Polri, Brigjen Pol Nyoman Eddy Purnama Wirawan berdasarkan hasil pemeriksaan forensik terhadap para korban.
"Untuk penyebab kematian, berdasarkan pemeriksaan staf dan personel spesialis forensik kami, mengarah pada terhirupnya asap dan gas karbon monoksida," katanya di RS Polri Kramat Jati, Rabu (10/12/2025).
Eddy mengungkapkan, bahwa gas ini muncul disebabkan oleh pembakaran saat peristiwa itu terjadi.
"Dari hasil pemeriksaan, termasuk pemeriksaan lab sederhana, semuanya mengarah ke situ," ungkapnya.
Selain itu ada bukti lain yakni bahwa saat dilakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban terdapat kandungan karbon monoksida yang di aliran darah.
"Ada pemeriksaan laboratorium sederhana melalui darahnya tadi juga terbukti bahwa itu tinggi kandungan karbon monoksida," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Rumah Sakit Polri Kramat Jati terus melakukan pemeriksaan terhadap puluhan kantong jenazah korban kebekaran gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/12/2025) siang.
Terbaru, RS Polri telah mengidentifikasi 7 korban meninggal dunia dalam insiden kebakaran tersebut.
"Memutuskan 7 jenazah telah kembali berhasil teridentifikasi," ucap Karumkit RS Polri, Brigjen Pol Prima Heru Yulihartono dalam jumpa pers di RS Polri, Jakarta Timur, Rabu (10/12/2025).
Artinya saat ini RS Polri sudah mengidetifikasi 10 korban meninggal terhitung sejak Selasa kemarin.
Seluruh korban ini nantinya akan diserahkan langsung kepada pihak keluarga.
Sementara identifikasi ini melibatkan sejumlah pihak baik dari dokter Polda Metro Jaya maupun Univeristas Indonesia.
Berikut daftar korban yang diidentifikasi hari ini:
1. Pariyem, perempuan, 31 tahun, alamat: Kec. Bandar Negeri Suoh Kab. Lampung Barat, teridentifikasi berdasarkan sidik jari dan catatan medis.
2. Ninda Tan, perempuan, 32 tahun, alamat: Serpong Utara, Tangerang Selatan, teridentifikasi berdasarkan sidik jari, catatan medis dan properti.
3. Muhammad Ariel Budiman, laki-laki, 24 tahun, alamat: Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan sidik jari, gigi dan properti.
4. Mochamad Apriyana, laki-laki, 40 tahun, alamat: Kecamatan Sudimarajaya, Tangerang, teridentifikasi berdasarkan sidik jari, medis dan properti.


