Gianyar, Bali (ANTARA) - Telkomsel menggunakan teknologi AI (kecerdasan buatan) yang dikelola otomatis melalui kerangka kerja Autonomous Network untuk mengatasi lonjakan trafik saat Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 khususnya di Bali dan Nusa Tenggara.
General Manager Region Network Operation and Productivity Bali Nusra I Gde Yasa Manuadi di Gianyar, Bali, Kamis, mengatakan pengguna teknologi canggih Autonomous Network berbasis Artificial Intelligence (AI) sangat penting demi menjaga kenyamanan pelanggan.
Ia menjelaskan teknologi AI memungkinkan sistem untuk melakukan deteksi dini, mendiagnosis masalah hingga penyelesaian gangguan secara otomatis di seluruh titik keramaian termasuk saat terjadi bencana alam.
Telkomsel, kata dia, memakai teknologi AI, yang secara teknis disebut CSON. Secara ringkas, teknologi tersebut bisa secara otomatis melakukan optimasi jaringan sesuai dengan kondisi termasuk bencana dan lonjakan trafik.
"Seandainya ada bencana, sebuah BTS mati atau putus, atau tidak bisa melayani coverage aslinya, maka BTS-BTS di sekitarnya secara otomatis mensuplai powernya untuk menutupi kekurangan jaringan yang tadi terkena bencana," kata dia.
Menurutnya, penggunaan AI untuk optimalisasi jaringan sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, meningkatkan penanganan gangguan hingga meningkatkan layanan untuk pelanggan.
Tak hanya berguna saat terjadi bencana atau gangguan berat, penggunaan AI tersebut telah diterapkan Telkomsel dalam segala lini pelayanannya kepada pelanggan.
"Yang jelas semua network kita juga menerapkan teknologi semacam itu. Walaupun barangkali bukan CSON atau apa, tetapi ada porsi-porsi AI juga yang berperan di semua perangkat termasuk mungkin yang kebencanaan," kata dia.
Khusus untuk di Bali dan Nusa Tenggara, pengguna AI tersebut belum seluruhnya melayani seluruh BTS.
Namun, fokus di tempat-tempat yang diprediksi terjadi peningkatan trafik. Telkomsel memastikan sistem tersebut berfungsi dengan baik dan telah diuji jauh hari sebelum momentum Natal dan Tahun Baru 2026.
"Sudah terpasang di hampir seluruh networknya Telkomsel, tetapi itu dipilih hanya barangkali di tempat-tempat yang memiliki urgensi rawan keramaian," kata dia.
Yasa menyebut beberapa tempat yang diprediksi rawan keramaian seperti wilayah Kuta hingga Berawa Kabupaten Badung di Bali, Kuta Mandalika (NTB) dan di Gereja-gereja di NTT.
"Harapan kami tidak lain ke arah agar pelanggan tetap bisa merasa nyaman untuk menggunakan pelayanan Telkomsel selama menjalankan ibadah ataupun berwisata ataupun melakukan aktivitas-aktivitas dalam perayaan Natal dan Tahun Baru 2016," pungkasnya.
Baca juga: Telkom: Pemulihan pelayanan telekomunikasi di Sumatera capai 80 persen
Baca juga: Telkomsel berhasil pulihkan 3 site di kawasan Aceh Tengah
General Manager Region Network Operation and Productivity Bali Nusra I Gde Yasa Manuadi di Gianyar, Bali, Kamis, mengatakan pengguna teknologi canggih Autonomous Network berbasis Artificial Intelligence (AI) sangat penting demi menjaga kenyamanan pelanggan.
Ia menjelaskan teknologi AI memungkinkan sistem untuk melakukan deteksi dini, mendiagnosis masalah hingga penyelesaian gangguan secara otomatis di seluruh titik keramaian termasuk saat terjadi bencana alam.
Telkomsel, kata dia, memakai teknologi AI, yang secara teknis disebut CSON. Secara ringkas, teknologi tersebut bisa secara otomatis melakukan optimasi jaringan sesuai dengan kondisi termasuk bencana dan lonjakan trafik.
"Seandainya ada bencana, sebuah BTS mati atau putus, atau tidak bisa melayani coverage aslinya, maka BTS-BTS di sekitarnya secara otomatis mensuplai powernya untuk menutupi kekurangan jaringan yang tadi terkena bencana," kata dia.
Menurutnya, penggunaan AI untuk optimalisasi jaringan sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, meningkatkan penanganan gangguan hingga meningkatkan layanan untuk pelanggan.
Tak hanya berguna saat terjadi bencana atau gangguan berat, penggunaan AI tersebut telah diterapkan Telkomsel dalam segala lini pelayanannya kepada pelanggan.
"Yang jelas semua network kita juga menerapkan teknologi semacam itu. Walaupun barangkali bukan CSON atau apa, tetapi ada porsi-porsi AI juga yang berperan di semua perangkat termasuk mungkin yang kebencanaan," kata dia.
Khusus untuk di Bali dan Nusa Tenggara, pengguna AI tersebut belum seluruhnya melayani seluruh BTS.
Namun, fokus di tempat-tempat yang diprediksi terjadi peningkatan trafik. Telkomsel memastikan sistem tersebut berfungsi dengan baik dan telah diuji jauh hari sebelum momentum Natal dan Tahun Baru 2026.
"Sudah terpasang di hampir seluruh networknya Telkomsel, tetapi itu dipilih hanya barangkali di tempat-tempat yang memiliki urgensi rawan keramaian," kata dia.
Yasa menyebut beberapa tempat yang diprediksi rawan keramaian seperti wilayah Kuta hingga Berawa Kabupaten Badung di Bali, Kuta Mandalika (NTB) dan di Gereja-gereja di NTT.
"Harapan kami tidak lain ke arah agar pelanggan tetap bisa merasa nyaman untuk menggunakan pelayanan Telkomsel selama menjalankan ibadah ataupun berwisata ataupun melakukan aktivitas-aktivitas dalam perayaan Natal dan Tahun Baru 2016," pungkasnya.
Baca juga: Telkom: Pemulihan pelayanan telekomunikasi di Sumatera capai 80 persen
Baca juga: Telkomsel berhasil pulihkan 3 site di kawasan Aceh Tengah
