TAPANULI SELATAN, KOMPAS.TV - Bupati Tapanuli Selatan Gus Irawan Pasaribu mengatakan banjir bandang yang disertai dengan kayu gelondongan bukan kali pertama terjadi di Tapanuli Selatan.
Pada 24 November 2025, kata dia, Tapanuli Selatan dilanda banjir bandang yang disertai dengan kayu gelondongan hingga menelan korban jiwa.
"Di 24 November lalu, Tapsel juga terjadi banjir bandang, tetapi di kecamatan yang berbeda, itu di Siunjam Sipange, Sayur Matinggi. Itu banjir bandang dengan gelondongan kayu juga, menelan korban jiwa 2 orang," kata Gus Irawan dalam Breaking News KompasTV, Rabu (10/12/2025).
Selain itu, lanjut Gus Irawan, banjir bandang juga sempat terjadi di Tano Tombangan pada Desember tahun lalu.
"Itu menghanyutkan satu desa yang syukurnya saat itu tidak ada korban jiwa," tuturnya.
Baca Juga: Temuan Kayu Gelondongan usai Banjir di Tapsel, Polisi: TKP Garoga dan Anggoli Sudah Naik Penyidikan
Selanjutnya, Gus Irawan menuturkan beberapa bulan setelah ia dilantik sebagai Bupati Tapsel, banjir bandang kembali terjadi di wilayah yang dipimpinnya itu pada Maret 2025.
"Nah, karena itu kemudian (dari) pengalaman itu, bagi saya mengajarkan bahwa ada penggundulan, penebangan pohon di hutan," kata dia.
Gus Irawan mengaku langsung mencari tahu mengenai izin yang diterbitkan untuk pemanfaatan kayu di Tapsel. Ia mengaku memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup Tapsel untuk menyurati Kementerian Kehutanan (Kemenhut) terkait izin tersebut.
"Dua surat yang dilayangkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Tapsel belum direspons, lalu kemudian surat ketiga sekda yang tanda tangani, barulah kami dikirimi data," tuturnya.
Penulis : Tri Angga Kriswaningsih Editor : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV
- tapsel
- bupati tapsel
- banjir
- banjir bandang
- kayu gelondongan




