jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin menyebut wacana Patungan Beli Hutan yang diinisiasi Pandawara Group di media sosial bisa dimaknai bahwa semua pihak tidak boleh sporadis mengeruk kekayaan alam.
"Itu sebenarnya pesan kepada negara, pesan kepada kita semua bahwa tidak boleh sporadis, tidak boleh serta-merta kita harus, selalu mengandalkan kekayaan alam yang ekstraktif," kata Sultan menjawab awak media di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/12).
BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Australia, Seorang Petugas Damkar Tewas
Dia mengatakan wacana Patungan Beli Hutan menjadi sinyal bahwa negara ke depan juga harus memastikan setiap kebijakan ekonomi harus memperhatikan kebijakan ekologi.
"Jadi ekonomi penting, ekologi juga sangat penting," lanjut Sultan.
BACA JUGA: Tropical Forest Forever Facility Diusulkan untuk Pembiayaan Konservasi Hutan Tropis
Eks Wakil Gubernur Bengkulu itu mengaku selalu menanam pohon demi penghijauan dan hal demikian sejalan dengan wacana Patungan Beli Hutan.
"Saya setuju, kok, kami hampir setiap minggu ya melakukan penanaman, ada buktinya, kok. Kami itu melakukan gerakan penanaman," ujarnya.
BACA JUGA: Eks Hakim MK Dorong Satgas PKH Kejagung Dioptimalkan demi Menindak Perusak Hutan
Diketahui, salah satu organisasi nonpemerintah, Pandawara Group, menyuarakan gerakan ini pascabencana di Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat lantaran faktor deforestasi.
Penyanyi Denny Caknan dan Vidi Aldiano terpantau menyambut baik gerakan patungan membeli hutan itu. (ast/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan



