Pantau - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menetapkan keputusan terkait kuota impor bahan bakar minyak (BBM) tahun 2026 bagi SPBU swasta seperti Shell, BP, Vivo, dan ExxonMobil pada pekan depan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengungkapkan hal tersebut di Jakarta pada Rabu.
"Minggu depan kami sudah Insya Allah bisa mendapatkan opsinya seperti apa," ungkapnya.
Rapat Internal dan Penyusunan OpsiLaode menyampaikan bahwa pihaknya telah menggelar rapat internal bersama jajaran Direktorat Jenderal Migas untuk menyusun beberapa opsi terkait kebijakan impor BBM oleh badan usaha SPBU swasta.
Seluruh opsi yang dirumuskan itu akan disampaikan kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk kemudian diputuskan.
Keputusan Menteri ESDM akan menentukan kebijakan yang akan diterapkan untuk kuota impor BBM SPBU swasta pada tahun 2026.
Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah penambahan kuota impor sebesar 10 persen dari kuota impor tahun 2025.
"Itu salah satu opsi," kata Laode.
Evaluasi Pelaksanaan Kuota 2025Sebagai catatan, pemerintah telah menerapkan kebijakan serupa pada tahun 2025, dengan menambah kuota impor sebesar 10 persen dibandingkan tahun 2024.
Namun, dalam pelaksanaannya, sejumlah SPBU swasta mengalami kehabisan kuota impor lebih cepat dari perkiraan.
Shell dan BP kehabisan kuota pada pertengahan Agustus 2025.
Sementara itu, SPBU Vivo mengalami kehabisan kuota pada Oktober 2025.
Sebagai langkah penanganan, Kementerian ESDM menyarankan SPBU swasta untuk menjalin kerja sama bisnis dengan Pertamina Patra Niaga.
Melalui kerja sama ini, SPBU swasta dapat menggunakan kuota impor yang dimiliki oleh Pertamina Patra Niaga untuk menjaga pasokan BBM.
Pemulihan Stok BBM RON 92Setelah kerja sama dijalankan, stok BBM jenis RON 92 di SPBU BP berhasil pulih pada akhir Oktober 2025.
SPBU Vivo menyusul dengan pemulihan stok RON 92 pada akhir November 2025.
Shell menjadi SPBU terakhir yang berhasil memulihkan stok BBM RON 92 pada awal Desember 2025.
Hingga awal Desember 2025, Pertamina Patra Niaga tercatat telah menyalurkan sebanyak 430 ribu barel minyak kepada ketiga SPBU swasta tersebut.




