jpnn.com - CIANJUR - Sebanyak 1.576 guru honorer di lingkup Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tidak masuk dalam usulan pengangkatan menjadi PPPK Paruh Waktu.
Bagaimana nasib ribuan guru honorer gagal PPPK Paruh Waktu tersebut?
BACA JUGA: Pernyataan Kepala BKN soal Penilaian Kinerja ASN, Seluruh PNS & PPPK Harus Tahu
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur menyatakan menunggu keputusan dari pemerintah pusat.
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Disdikpora Cianjur Wawan Setiawan mengatakan Pemkab Cianjur telah mengusulkan lebih dari 7.000 formasi PPPK paruh waktu tahun 2025, terdiri dari guru dan tenaga teknis di sekolah.
BACA JUGA: Ingat ya, Pembayaran Gaji PPPK Paruh Waktu Sesuai SPMT
"Untuk formasi tenaga pendidikan yang diajukan sebanyak 2.800 orang karena sudah terdata di Dapodik. Namun, banyak yang tidak memenuhi syarat salah satunya masa kerja kurang dari dua tahun," katanya di Cianjur, Rabu (10/12).
Sehingga pihaknya belum dapat memastikan nasib ribuan honorer tenaga pendidikan itu.
BACA JUGA: Wali Kota Menyinggung Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu di Daerah Lain
Namun, dia berharap ke depan ada peluang pemerintah membuka kembali formasi dengan mempertimbangkan anggaran daerah.
Banyak guru honorer yang terdaftar di Dapodik. Namun, tidak dapat mengikuti seleksi karena aturan mengharuskan masa kerja minimal dua tahun, sehingga banyak guru honorer tersisih dan belum mendapatkan kepastian status.
"Pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya. Namun, keterbatasan anggaran menjadi kendala utama, bahkan untuk mengangkat PPPK paruh waktu dengan jumlah lebih dari seribu orang," katanya.
Hingga saat ini, tutur dia, masih banyak kabupaten/kota di Jabar dan Indonesia menyisakan tenaga honorer yang belum mendapat kepastian hingga akhir tahun dengan kendala utama anggaran yang dimiliki, sehingga tinggal menunggu kepastian dari pusat.
"Belum ada solusi dan kepastian terkait tenaga honorer yang belum mendapat pengangkatan termasuk PPPK paruh waktu, kami masih menunggu solusi dan kepastian dari pusat," katanya.
Sedangkan terkait tenaga honorer yang sudah diangkat sebagai tenaga PPPK dan PPPK paruh waktu, pihaknya meminta lebih meningkatkan kinerja dan inovasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya di Cianjur.
"Mereka yang sudah mendapat SK dapat memberikan contoh yang baik dan motivasi yang tinggi demi kemajuan pendidikan di Cianjur, semoga PPPK paruh waktu ke depan dapat diangkat menjadi PPPK penuh waktu," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5375566/original/011407200_1759950458-AP25281640683621.jpg)


