Tragedi Kebakaran Terra Drone, Pengamat Desak Audit Keselamatan Gedung Tanpa Tawar-Menawar

suara.com
22 jam lalu
Cover Berita
Baca 10 detik
  • Kebakaran gedung Terra Drone di Kemayoran pada Selasa (9/12/2025) mengakibatkan 22 korban jiwa.
  • Pengamat Tata Kota mendorong audit keselamatan gedung secara menyeluruh dan berkelanjutan tanpa kompromi.
  • Diperlukan penegakan hukum tegas serta sanksi bagi pengelola gedung yang melanggar aturan keselamatan bangunan.

Suara.com - Insiden kebakaran gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, yang merenggut 22 nyawa pada Selasa (9/12/2025) menjadi tamparan keras bagi regulasi keselamatan gedung di Jakarta.

Banyak pihak mendesak agar pemerintah segera turun tangan memeriksa kelaikan gedung-gedung perkantoran lainnya agar kejadian serupa tidak terulang.

Pengamat Tata Kota, M. Azis Muslim, mendesak adanya audit keselamatan gedung secara menyeluruh tanpa kompromi.

"Apakah perlu adanya dorongan audit keselamatan gedung, sekaligus potensi sanksi untuk mereka yang melanggar, ya ini mutlak. Tidak ada lagi tawar-menawar, gitu kan ya," tegas Azis dalam pernyataannya kepada Suara.com, Rabu (10/12/2025).

Ia mengkritik kebiasaan masyarakat dan pemangku kebijakan yang cenderung reaktif hanya ketika korban jiwa sudah berjatuhan, dan tidak ada pola pikir yang berkelanjutan dalam memandang isu keselamatan publik.

"Kita itu ramai kalau terjadi musibah seperti ini ya. Setelah itu kan adem-adem saja, ya diam-diam saja, gitu kan," ungkapnya.

Oleh karena itu, ia mendorong agar audit tidak hanya dilakukan sebagai respons insidental selepas bencana.

Pemeriksaan rutin terhadap fasilitas pencegahan kebakaran harus menjadi agenda wajib bagi setiap pengelola gedung.

"Audit itu jangan hanya pada saat kejadian seperti ini, tapi juga harus dilakukan inspeksi rutin. Kan alat pemadam kebakaran itu ada masa kadaluarsanya. Nah, ini kan berarti juga mesti di-maintain, mesti di-update, ya," papar Azis.

Baca Juga: Tragedi Terra Drone: Kenapa 22 Karyawan Tewas? Mendagri Siapkan Solusi Aturan Baru

Selain audit teknis, penegakan hukum bagi pelanggar aturan keselamatan juga dinilai sebagai langkah yang tidak bisa ditawar lagi.

Sanksi tegas diperlukan mengingat taruhannya adalah nyawa manusia yang bekerja di dalam gedung tersebut.

"Tentu, kepada mereka-mereka yang melanggar itu ya memang harus diberikan sanksi, karena ini kita bicara nyawa yang menjadi taruhan. Kesehatan dan keselamatan kerja dari para penghuni gedung, dari para pekerja yang dipertaruhkan," tutupnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Bawa Persib ke Fase Gugur AFC Champions League 2, Keyakinan Thom Haye Terbukti
• 19 jam laluskor.id
thumb
Dituding Timbun Bantuan Bencana Aceh, BNPB Buka Pintu: Silakan Lihat Sendiri
• 13 jam lalugenpi.co
thumb
Peringati Hari Ibu Ke-97, TP PKK Pusat Gandeng Organisasi Mitra Gelar Bakti Kesehatan
• 12 jam lalukompas.com
thumb
Akademisi USK Paparkan Tantangan Pemulihan Sistem Listrik di Aceh
• 7 jam lalujpnn.com
thumb
Nataru 2025/2026, Jasa Marga Berlakukan Diskon Tarif Tol 20 Persen di Delapan Ruas
• 9 jam lalutvrinews.com
Berhasil disimpan.