FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto melawat keluar negeri di tengah penanganan bencana Sumatra. Hal itu menuai sorotan dari berbagai pihak.
Aktivis Linkungan, yang juga Ketua Forum Komunitas Hijau, Achmad Yusran mengingatkan Prabowo sejumlah hal terkait bencana tersebut.
Per 10 Desember 2025, berdasarkan laporan resmi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana tersebut telah menelan ratusan korban jiwa. Nyaris 1.000 orang.
“969 orang. Angka ini menunjukkan skala fatalitas yang sangat tinggi,” kata Yusran kepada fajar.co.id, amis (11/12/2025).
Hal tersebut, menurutnya mengindikasikan bencana dengan intensitas besar dan atau dampak yang meluas di wilayah padat penduduk.
“Proses identifikasi korban dan evakuasi kemungkinan masih berlangsung di lokasi-lokasi yang paling sulit terjangkau,” ujarnya.
Selain itu, dia menyebut angka orang hilang mencapai 252 orang. Status hilang ini merujuk pada individu yang belum dapat dilacak keberadaannya, diduga tertimbun material, terseret arus, atau terisolasi di daerah yang sama sekali terputus aksesnya.
“Pencarian terhadap 252 orang ini menjadi prioritas utama tim SAR gabungan,” imbuhnya.
Kemudian korban luka-luka, mencapai 5.000 orang. Angka ini mencakup korban dengan tingkat cedera beragam, mulai dari luka ringan hingga berat.
“Mereka saat ini ditangani di posko kesehatan darurat, rumah sakit lapangan, atau fasilitas kesehatan terdekat yang masih beroperasi,” ucaonya,
Angka-angka itu, kata dia, belum termasuk kerusakan infrastruktur yang parah. Seperti jembatan putus, jalan longsor atau tertimbun, serta jaringan listrik dan komunikasi yang terputus, yang sangat menghambat distribusi bantuan dan proses evakuasi.
Kemudian dampak sosial-ekonomi, ratusan rumah penduduk hanyut atau rusak berat, lahan pertanian dan perkebunan terendam, serta aktivitas ekonomi terhenti total.
“Pemulihan jangka panjang dinilai akan membutuhkan waktu dan biaya yang sangat besar,” pungkasnya.
Sementara itu, Presiden Prabowo diketahui berkunjung ke Pakistan sejak Senin 8 November 2025. Dilihat dari Instagram Kedutaan Besar Pakistan untuk Indonesia @pakinindonesia, Prabowo nampak menggunakan jas dan peci hitam saat disambut Presiden Asif Ali Zardari.
Prabowo dijadwalkan melawat ke Islamabad, Pakistan, pada 8–9 Desember 2025, untuk memenuhi undangan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif.
Kunjungan itu lawatan resmi pertama Prabowo ke Pakistan sejak resmi menjabat pada 20 Oktober 2024. Kunjungan resmi terakhir Presiden RI ke Pakistan dilakukan Presiden Ke-7 Joko Widodo pada tahun 2018.
“Kunjungan ini menandai 75 tahun peringatan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Pakistan. Sepanjang di Pakistan, Presiden Prabowo dan Perdana Menteri akan melaksanakan pertemuan tingkat tinggi,” demikian siaran resmi Kedutaan Besar Pakistan untuk Indonesia yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Dalam siaran resmi yang sama, Presiden Prabowo juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari dan pejabat tinggi dari Angkatan Bersenjata Pakistan.
(Arya/Fajar)



:strip_icc()/kly-media-production/medias/5441193/original/007702100_1765456996-1000704896.jpg)
