Jakarta, IDN Times - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) merilis Catatan Hari HAM Sedunia 2025 yang diperingati setiap 10 Desember. Dalam laporan terbaru ini, KontraS menilai kondisi HAM di Indonesia mengalami kemunduran serius.
Salah satu sorotan utama adalah penganugerahan gelar pahlawan kepada Soeharto, yang mereka sebut mencerminkan praktik otoritarianisme serta budaya korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya, menilai pemerintah justru mendorong wacana penulisan ulang sejarah nasional secara sepihak dan abai terhadap luka masa lalu.
"Hal tersebut diperburuk dengan wacana penulisan ulang sejarah nasional Indonesia yang abai dengan berbagai peristiwa pelanggaran berat HAM yang terjadi, serta mengesampingkan penderitaan para korban dan penyintas peristiwa pelanggaran berat HAM," ujarnya, Kamis (12/11/2025).




