EtIndonesia. Video yang beredar di internet menunjukkan sebuah gedung pusat perbelanjaan di Kota Hohhot, Mongolia Dalam, terbakar dari bawah hingga ke atas, membentuk “naga api”. Namun pihak berwenang hanya melaporkan bahwa “kebakaran terjadi di lantai satu” dan “seorang meninggal dunia”. Opini publik pun mempertanyakan adanya upaya menutupi skala sebenarnya dari bencana tersebut.
Sejumlah video yang tersebar secara daring memperlihatkan bahwa pada 9 Desember dini hari (waktu Beijing), sebuah gedung tinggi di Hohhot dilalap api besar, merambat dari lantai bawah hingga ke puncak gedung. Lidah api menjalar ke segala arah di sepanjang bangunan, sementara puing-puing yang terbakar terus berjatuhan.
Dalam salah satu video, terdengar percakapan antara seorang pria dan seorang wanita. Berdasarkan percakapan tersebut, video direkam sekitar pukul 03.00 dini hari. Gedung yang terbakar diduga merupakan pusat perbelanjaan bertingkat tinggi, dengan penghuni di lantai atas, dan disebelahnya terdapat gedung hunian. Keduanya mengatakan bahwa “masih ada orang di dalam gedung”, “yang tinggal di dalam adalah manusia, tidak mungkin tidak ada orang.”
呼和浩特高樓燒成火龍 官方通報被質疑瞞報
網上傳出多個視頻顯示,北京時間12月9日凌晨時分,呼和浩特市一棟高樓燃起熊熊大火,從底層一直向上延燒到樓頂。火舌沿著大樓亂竄,燃燒的殘骸不斷往下掉落。https://t.co/q6L4yTBEkV pic.twitter.com/CK0OQbFZpl
Pada hari yang sama, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Hohhot melaporkan bahwa pada pukul 02.14 dini hari, terjadi kebakaran di “sebuah restoran barbeque di lantai satu” di Hailiang Plaza. Api berhasil dipadamkan pada pukul 03.26, dan insiden tersebut “menyebabkan satu orang meninggal dunia”.
Sejumlah warganet menyindir laporan tersebut sebagai jenis pengumuman “bukan soal Anda percaya atau tidak, tapi apakah Anda terima atau tidak”.
Menurut laporan media daratan Tiongkok, kebakaran bermula dari sebuah restoran barbeku di lantai satu pada dini hari. Saat itu, sebagian besar penghuni gedung sudah tertidur, sehingga kebakaran pada tahap awal tidak segera terdeteksi. Meja kursi restoran, kemasan bahan makanan, serta bahan dekorasi yang mudah terbakar memperparah api, membuat situasi dengan cepat tak terkendali.
Saksi mata di lokasi menggambarkan bahwa api merambat ke atas mengikuti material dekorasi dinding, disertai asap tebal yang membentuk gelombang api besar, dan dengan cepat menjalar dari lantai satu ke seluruh bangunan. Di tengah malam, kobaran api membumbung tinggi dan menerangi langit malam.
Asap tebal dan suhu tinggi dengan cepat merembes ke setiap lantai gedung. Para penghuni yang sedang terlelap terbangun dan berlari turun hanya dengan mengenakan pakaian tipis. Saat itu, suhu udara malam di Hohhot sudah turun di bawah nol derajat Celcius. Warga yang berhasil menyelamatkan diri menggigil kedinginan tertiup angin, menatap rumah mereka yang dilalap api, dan dalam satu malam berubah menjadi tunawisma.
Sementara itu, hingga kini belum diketahui secara pasti berapa banyak penghuni yang tidak berhasil melarikan diri dari lokasi kebakaran. (Hui)



