Pembangunan Tanggul Kali Ciliwung Butuh Rp1,2 T

metrotvnews.com
1 jam lalu
Cover Berita

Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane menyampaikan pembangunan tanggul Kali Ciliwung sepanjang 16 kilometer (km) memerlukan anggaran sekitar Rp1,2 triliun. Pembangunan tanggul dapat segera dimulai setelah proses pembebasan lahan di sepanjang sempadan sungai rampung.

Kepala BBWS Ciliwung Cisadane, David Partonggo Oloan Marpaung, menjelaskan besarnya kebutuhan anggaran membuat konstruksi tidak bisa langsung berjalan meski lahan sudah tersedia.

“Ketika lahannya sudah bebas, kami siap membangun. Tapi meski lahan sudah tersedia, tidak otomatis pembangunan bisa langsung dilakukan. Untuk membangun tanggul sepanjang 16 km, anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 1,2 triliun,” ujar David dikutip dari Media Indonesia, Jumat, 12 Desember 2025.

David menambahkan, kebutuhan anggaran juga harus mempertimbangkan penanganan wilayah lain. Seperti saat ini, pemerintah tengah fokus memulihkan infrastruktur di Sumatra pascabanjir bandang 

"Kita tahu ada (bencana) di Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Utara yang butuh anggaran. Tapi, pembangunan di lokasi-lokasi yang terpencil tetap berjalan untuk menjaga keseimbangan," ungkap David. Baca juga: Prabowo Pacu Penyelesaian Jembatan Bailey Demi Buka Akses Desa Terisolir
Sementara itu, Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air BBWS Ciliwung Cisadane, Ferdinanto, menjelaskan paket pekerjaan awal direncanakan mulai Januari 2026. 

“Untuk Ciliwung, pada 2026 ada paket single year sepanjang 460 meter dengan anggaran Rp 35 miliar,” jelas Ferdinanto.

Kali Ciliwung. Foto: MI/Usman Iskandar.

Selain itu, dua paket lanjutan akan menggunakan skema multi years contract. Untuk paket sepanjang 2,83 km dan 2,24 km, pihaknya mengusulkan multi years project 2026–2027 dengan anggaran hampir Rp 400 miliar.

Rencana konstruksi tanggul Kali Ciliwung sepanjang 16 km dilakukan pada periode 2026–2029. Dimulai dari Kelurahan Pengadegan sepanjang 460 meter. 

Selanjutnya, pembangunan akan berlanjut di Kelurahan Kebonbaru—Bidaracina—Cikoko—Cawang—Rawajat (2,83 km), Rawajati—Pejaten Timur—Cililitan—Balekambang (4,36 km), Manggarai—Kebon Manggis—Bukit Duri—Kampung Melayu (4,46 km), dan Pejaten Timur—Tanjung Barat—Balekambang—Gedong (4,11 km).

Ferdinanto juga menyoroti hambatan dalam percepatan pembangunan. Terutama terkait pembebasan lahan. 

“Meski lahan sudah dibebaskan, belum tentu warga mau pindah. Banyak warga yang telah tinggal di pinggir sungai merasa tempat itu sudah menjadi rumah mereka,” ujar Ferdinanto.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pesan Sultan HB X ke Pedagang Saat Libur Nataru: Jangan Naikkan Harga
• 19 jam lalukumparan.com
thumb
Mengapa Bansos Belum Cair? Ini Cara Mengatasinya
• 21 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Belum Akan Comeback, Jessica Mila Berencana Program Hamil Anak Kedua Tahun Depan
• 14 jam lalukumparan.com
thumb
Fitur Baru WhatsApp Bikin Belanja Online Lebih Gampang, Cek Caranya
• 1 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Pilihan Mobil Mirip Alphard di Bawah Rp100 Juta
• 17 jam lalumedcom.id
Berhasil disimpan.