Kepolisian Didorong Usut Tuntas Kasus Kebakaran Gedung Terra Drone

kompas.com
16 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR Hasbiallah Ilyas mendorong kepolisian kasus kebakaran Gedung Terra Drone, Jakarta, yang menyebabkan 22 orang meninggal dunia.

Pengusutan diperlukan untuk memastikan ada atau tidaknya unsur kelalaian dalam kasus kebakaran tersebut.

Jika ditemukan unsur kelalaian di dalamnya, ia mendesak agar pelaku dijatuhi hukuman yang tegas.

"Kami berduka atas meninggalnya 22 korban jiwa akibat kebakaran kantor Terra Drone. Kami meminta aparat kepolisian mengusut tuntas penyebab kebakaran, termasuk mendalami apakah ada unsur kelalaian. Jika terbukti, polisi harus bertindak tegas dan memberikan hukuman berat," ujar Hasbi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/12/2025).

Baca juga: Mendagri Ungkap Damkar Tiba di TKP Kebakaran Terra Drone dalam 7 Menit, Selamatkan 19 Orang

Ia juga mendorong kepolisian untuk memeriksa kepatuhan gedung terhadap persyaratan proteksi kebakaran.

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Komisi III, kebakaran, gedung Terra Drone, kebakaran Gedung Terra Drone, Terra Drone, kebakaran gedung Terra Kemayoran, gedung terra drone terbakar, terra drone kebakaran&post-url=aHR0cHM6Ly9uYXNpb25hbC5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xMS8xMzQ1NDExMS9rZXBvbGlzaWFuLWRpZG9yb25nLXVzdXQtdHVudGFzLWthc3VzLWtlYmFrYXJhbi1nZWR1bmctdGVycmEtZHJvbmU=&q=Kepolisian Didorong Usut Tuntas Kasus Kebakaran Gedung Terra Drone§ion=Nasional' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send();

Persyaratan proteksi kebakaran diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.

Sistem tersebut mencakup peralatan, sarana, dan pengelolaan proteksi mulai dari akses dan pasokan air, kelengkapan pemadaman, sarana penyelamatan, hingga pengawasan dan pengendalian.

"Ini harus menjadi evaluasi menyeluruh. Pemerintah dan aparat terkait perlu memastikan apakah gedung-gedung perkantoran memenuhi standar proteksi kebakaran atau tidak," ujar Hasbi.

Baca juga: Jadi Tersangka, Bos Terra Drone Michael Wishnu Belum Ditahan

22 Orang Meninggal Dunia

Diketahui, sebanyak 22 korban tewas dalam kebakaran Gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat telah teridentifikasi, Rabu (10/12/2025).

"Jadi tahap satu kemarin malam ada 3 jenazah, tahap dua tadi pagi ada 7 jenazah, dan untuk sore ini ada 12 jenazah, jadi totalnya 22 jenazah,” jelas Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen Pol Prima Heru, dalam konferensi pers hasil identifikasi korban kebakaran Terra Drone, Rabu.

Kepala Biro Kedokteran dan Kesehatan (Karo Dokpol) RS Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengungkapkan penyebab kematian seluruh korban karena menghirup gas beracun jenis monoksida (CO).

Baca juga: Usai Kebakaran Terra Drone, Pemprov DKI Segera “Razia” SLF Seluruh Gedung di Jakarta

Gas karbon monoksida dapat dikategorikan sebagai gas beracun yang berpacu dengan oksigen masuk ke dalam organ manusia.

Menurut Nyoman, gas ini diduga dihasilkan oleh material yang terbakar di dalam gedung. Asapnya yang memenuhi ruangan mengalahkan oksigen.

“Jadi gas ini bisa jadi karena pembakaran dalam berbagai kejadian kebakaran itu memang membuktikan bahwa dalam kondisi ini, kemudian terpicu kami tidak tahu apakah dia dari bahan itu ya tetapi bukti-bukti data-data menyimpulkan bahwa dalam kondisi luka atau terbakar seperti ini,” jelas Nyoman.

Baca juga: 10 Saksi Diperiksa Terkait Kebakaran Gedung Terra Drone

KOMPAS.com/DIAN ERIKA Kebakaran di kantor Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025). Kejadian ini mengakibatkan 22 orang tewas.

Diduga Baterai Terbakar

Sementara itu, Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebutkan bahwa gedung perkantoran itu difungsikan sebagai gudang sekaligus tempat servis drone berukuran besar.

"Karena di toko ini, selain (jadi tempat) servis juga ada gudang, nanti hasil lengkapnya akan kami sampaikan," ujar Susatyo dalam memberikan keterangan pers di halaman kantor PT Terra Drone, Rabu (10/12/2025).

Baca juga: Manajemen: Terra Drone Bergerak di Bidang Pertanian

Polisi masih mendata jumlah baterai yang disimpan di sana dalam penelusuran penyebab pasti kebakaran.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

Saat kejadian, salah satu baterai diduga terbakar dan beberapa karyawan berusaha memadamkannya dengan alat pemadam api ringan (APAR). Namun, api bergerak cepat menyebar ke seluruh ruangan yang difungsikan sebagai gudang.

“Kemudian ternyata baterai terbakar ini menyebar karena di lantai satu ini adalah salah satu tempat gudangnya," tutur Susatyo.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Gus Yahya Ubah Rapat: Rais Aam Tak Hadir, Rapat Pleno Tak Bisa Digelar
• 11 jam lalukumparan.com
thumb
Mobil MBG Tabrak Siswa SD Cilincing, Polisi: Diduga Sopir Salah Injak Pedal 
• 16 jam laluidxchannel.com
thumb
10 Perang Paling Mematikan 2025, dari Timur Tengah hingga Tetangga RI
• 46 menit lalucnbcindonesia.com
thumb
Polres Subang Tangkap 29 Tersangka Kasus Narkoba Selama Lima Bulan
• 4 jam lalurepublika.co.id
thumb
BNI Tegaskan Komitmen Antikorupsi pada Puncak Hakordia 2025 di Yogyakarta
• 21 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.