Polisi Selisik Unsur Kesengajaan dalam Mobil Tabrak Siswa di SDN 01 Kalibaru

kompas.id
16 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS - Polisi menelusuri segala kemungkinan dalam kejadian mobil satuan pelayanan pemenuhan gizi atau SPPG pengangkut paket Makan Bergizi Gratis menabrak murid dan guru di SD Negeri 01 Kalibaru, Jakarta Utara, pada Kamis (11/12/2025) pagi tadi. Insiden yang melukai 21 orang itu bisa jadi murni kecelakaan atau ada unsur kesengajaan.

Mobil Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pengangkut Makan Bergizi Gratis (MBG) itu menabrak pagar sekolah yang tertutup. Kendaraan yang melaju kencang juga menabrak murid dan guru yang tengah berada di lapang sekolah. Kamis pagi itu sedang berlangsung kegiatan literasi.

Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Asep Edi Suheri seusai meninjau lokasi menyampaikan bahwa akan diusut mengapa mobil MBG masuk sampai halaman sekolah dan menabrak murid serta guru.

"Hal ini kami dalami motifnya apa dan juga apakah kaitan dengan kecelakaan atau faktor kesengajaan," ucap Asep.

Sopir mobil MBG tersebut dibawa ke Polres Metro Jakarta Utara. Peristiwa ini kini ditangani Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Komarudin menuturkan, dari kamera pemantau (CCTV) terlihat mobil melaju dari sisi kanan sekolah. Lajunya sempat berhenti di pintu masuk sebelum tiba-tiba melaju lebih cepat.

"Nah ini yang kami cek, faktor penyebab kenapa bertambah kecepatan. Apakah salah injak pedal atau yang lain, ini masih didalami," kata Komarudin.

Baca JugaLalai, Sopir SPPG Tabrak 21 Murid dan Guru SDN 01 Kalibaru

Si sopir kepada polisi mengaku sempat ingin menghentikan laju kendaraan. Ia tahu bahwa di dalam sedang ada kegiatan dan pintu pagar dalam keadaan tertutup.

Menurut Komarudin, dari CCTV terlihat kendaraan sempat melambat. Akan tetapi, tiba-tiba bertambah cepat dan langsung menabrak.

"Tidak terkendali hingga seperti posisi akhir tabrakan," ujar Komarudin.

Polisi bakal menghadirkan ahli dari jenis kendaraan tersebut dan ahli dari dinas perhubungan untuk mengecek secara menyeluruh kondisi kendaraan laik jalan atau tidak.

Ia juga memastikan bahwa sopir mengantongi SIM terbitan tahun 2021. Oleh sebab itu, dugaan baru belajar mengemudi masih ditelusuri.

Badan Gizi Nasional (BGN) sudah mengecek lokasi tabrakan dan rumah sakit tempat korban-korban dirawat.

Dalam keterangan resminya, SPPG Jakarta Utara melaporkan tabrakan terjadi saat guru menyiapkan barisan siswa untuk kegiatan literasi membaca di halaman sekolah. Adapun mobil MBG tiba-tiba melaju tak terkendali, menabrak pagar, siswa dan guru.

Dilaporkan pula bahwa sopir saat tabrakan bukan sopir tetap. Ia sopir pengganti.

Wakil Kepala BGN Bidang Operasional Pemenuhan Gizi, Sony Sonjaya setelah meninjau lokasi kejadian menyampaikan sejumlah hal. BGN menanggung biaya pengobatan korban dan peristiwa tersebut menjadi evaluasi. Apabila ada penyimpangan, tidak terulang kembali sekaligus meningkatkan kualitas operasional dan layanan.

"Sopir tetap sakit sudah dua hari. Ia digantikan sopir hari ini yang kecelakaan. Tapi ini bukan pertama, karena sebelumnya juga pernah menggantikan sopir yang berhalangan masuk," kata Sony.

Baca JugaMobil SPPG Melaju Kencang Tabrak Pagar SDN 01 Kalibaru

Sopir MBG direkrut oleh SPPG sebagai mitra BGN. Prosesnya, kata Sony, melalui tahapan pemeriksaan kesehatan dan lainnya.

Hal tersebut akan dicek. Apakah penunjukkan sopir pengganti juga dilakukan oleh mitra. Kemudian, bagaimana mekanismenya.

Sementara berdasarkan petunjuk teknis, kendaraan dicek setiap hari. Mobil-mobil MBG itu laik operasional atau tidak.

"Secara teknis kejadian ini, ini merupakan ranah dari penegak hukum. Nanti teknisnya apa, apakah karena human error, apakah karena kelalaian pengemudi, apakah karena peralatan, kendaraannya sendiri yang tidak optimal gitu ya. Tapi kalau saya lihat secara fisik kendaraannya bagus ya," ucap Sony.

BGN, tambah Sony, secara rutin melakukan rapat, termasuk secara daring (online). Biasanya seminggu sekali agar tidak terjadi masalah berulang di tempat lain.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
80 Ton Bantuan Bencana Aceh Dikabarkan Hilang, Mualem Minta Penyaluran Tepat Sasaran
• 22 jam lalukompas.tv
thumb
3 Hari Tak Pulang dan Ponsel Mati, Putri Mendiang Mpok Alpa Menghilang Jelang Sidang Penetapan Ahli Waris
• 14 jam lalugrid.id
thumb
Insiden Penabrakan Mobil SPPG, 1 Siswi Dirujuk Ke RS Koja
• 15 jam lalumetrotvnews.com
thumb
[FULL] Wakil Kepala BGN soal Sopir Mobil SPPG Tabrak Siswa, Pastikan Biaya Korban Ditanggung BGN
• 4 jam lalukompas.tv
thumb
Pemerintah Mentargetkan 2.500 Desa Terhubung Internet pada 2026
• 23 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.