Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X membahas pengaturan lalu lintas di Yogyakarta saat libur Natal dan Tahun Baru. Ia mengatakan Pemda DIY telah memiliki Jogja Smart Province yang dapat digunakan kepolisian dan dinas terkait untuk memantau kepadatan lalu lintas.
“Kita punya kerja sama sama polisi, di pertigaan, perempatan, kan sudah dipasangi CCTV. Jadi kan mudah mengatur mana yang penuh, mana yang kosong (ruas jalannya),” kata Sultan di Kepatihan Pemda DIY, Kamis (11/12).
Sultan menyebut mobilitas saat Nataru diprediksi meningkat, terutama di jalur Solo-Yogya yang volumenya diperkirakan padat.
“Ada problem masalah volume kendaraan yang masuk maupun yang keluar (Yogya). Mungkin mobilitasnya tinggi. Faktanya, bagaimana harus dihindari lewat Jalan Solo. Ya, karena Jalan Solo itu sudah crowded sama ringroad,” ujarnya.
Ia melanjutkan, berdasarkan informasi Pemkab Sleman tahun lalu, ruas jalan yang padat adalah Jalan Solo-Yogya dan Jalan Magelang-Yogya.
Untuk mengurai kepadatan, Sultan mengimbau kendaraan yang tidak memiliki tujuan ke Kota Yogyakarta agar tidak melintas masuk kota.
“Kalau mereka memang maunya ke Purworejo, maunya ke Semarang, lewat Magelang, ya jangan masuk Kota (Yogyakarta). Jangan masuk ringroad, gitu loh,” katanya.
Kendaraan dari timur yang menuju Purworejo akan diarahkan ke selatan melalui Piyungan, Bantul.
“Kalau mau ke Magelang ya lewat kanan, keluar Tempel (Sleman), misalnya, gitu. Jadi jangan masuk kota,” bebernya.
Sultan juga meminta agar petunjuk jalan dipasang.
“Karena belum tentu yang dari luar Yogya hafal jalannya, kan gitu. Soalnya kalau enggak, enggak ada petunjuk, daripada dia turun, tanya, kan juga ganggu traffic. Di samping di situ semua CCTV sudah ada, gitu. Tinggal mengatur,” tuturnya.

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5441045/original/010207400_1765451548-Banner_Infografis_Bos_H.jpg)


