Murid dan guru SD Negeri 01 Kalibaru ditabrak mobil satuan pelayanan pemenuhan gizi atau SPPG pengangkut paket Makan Bergizi Gratis. Akibatnya 21 orang terluka, sebagian dirawat di RSUD Koja dan RSUD Cilincing.
Pagi itu, Kamis (11/12/2025), hampir mirip dengan hari-hari sekolah biasa. Murid dan guru di SD Negeri 01 Kalibaru sedang semangat-semangatnya berkegiatan literasi. Rutinitas yang mereka lakukan agar lebih gemar membaca.
Para siswa di halaman berkumpul, mereka membawa buku serta menyaksikan murid lainnya tampil di depan. Hingga tiba-tiba saja terdengar suara "gedebuk” disusul jerit ketakutan seantero sekolah.
"Tiba-tiba pukul 06.39 WIB kalau enggak salah, atau jam berapalah gitu. Itu tiba-tiba si mobil ini nabrak gerbang. Nabrak gerbang dan nabrak guru kami satu, sama anak-anak," tutur Wakil Kepala Sekolah SD Negeri 01 Kalibaru, Turah.
Mobil yang dimaksud adalah mobil Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Mobil itu rutin membawa MBG. Biasanya si sopir berbadan agak gemuk. Namun, kali ini beda orang.
Kedatangannya kali ini juga telat. Lumrahnya mobil sudah menurunkan ompreng berisi lauk pauk dan balik kanan pukul 06.30 WIB. "Cuma hari ini, ya enggak tahu. Mungkin terlambat," ujar Turah.
Turah saat itu ia berada di depan gerbang. Mobil tiba-tiba melaju dengan cepat, menabrak gerbang, teman gurunya dan murid-murid. Ia mengingat suara "gedebuk". Menunjukkan betapa kerasnya benturan. Gerbang sekolah bahkan roboh.
Seketika semua orang panik. Mereka yang selamat berupaya menolong sebisanya.
Kesedihan pun menyelimuti Instalasi Gawat Darurat RSUD Koja. RS ini menjadi ramai pascakorban tabrakan dirujuk. Keluarga siswa dan guru pun berkumpul di RS ini untuk menemani korban tabrakan mobil Kamis pagi.
Yono (70) duduk terdiam di depan instalasi gawat darurat. Raut wajahnya sedih. Cucunya, Vilio, murid kelas IV SD Negeri 01 Kalibaru terluka parah akibat kecelakaan tersebut.
"Dikasih tahu tetangga. Vilio kena tabrak. Kondisinya paling parah. Berdarah-darah," kata Yono sambil menunjuk mulut.
Rahang cucunya itu patah. Dokter menginformasikan akan dilakukan operasi. Orangtua Vilio menemani di dalam instalasi gawat darurat. Sementara itu Yono menanti sambil mendoakan dan berharap hal-hal baik.
Sama seperti orangtua ataupun keluarga murid. Mereka tak tahu persis kronologi kejadian selain dari CCTV. "Katanya dia (sopir) ngebut, rem blong Makanya kaget," ujar Yono sambil mengelus dadanya.
Jantungnya berdebar ketika menerima kabar pilu itu. Apalagi Vilio cucu kesayangan yang suka manja padanya.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta jajarannya memberikan perawatan terbaik. Mudah-mudahan tidak ada kondisi yang lebih parah. Jika diperlukan tindakan bedah atau lainnya, agar diberikan dukungan penuh.
Banyak pihak menjenguk korban usai kejadian. Semua punya harapan yang sama agar mereka pulih kembali.



:strip_icc()/kly-media-production/medias/5440502/original/022054700_1765435668-WhatsApp_Image_2025-12-11_at_13.17.12.jpeg)
