Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja kinclong pasar saham Indonesia jelang tutup tahun 2025. Dana asing pun mengalir deras ke pasar saham Indonesia.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Inarno Djajadi mengatakan indeks harga saham gabungan (IHSG) telah menguat 4,20% sepanjang November 2025. IHSG pun kokoh di zona hijau, menguat 20,18% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) sampai November 2025.
Pada periode November 2025, IHSG juga mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah atau all time high (ATH) di level 8.602. Sejalan dengan itu, kapitalisasi pasar atau market cap mencapai ATH di level Rp15.711 triliun.
IHSG pun masih mencetak ATH baru pada bulan ini atau Desember 2025, yakni di level 8.777.
"Pasar modal domestik melanjutkan tren positif sejalan dengan ketahanan perekonomian yang tetap terjaga di tengah dinamika global," kata Inarno dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK pada Kamis (11/12/2025).
Likuiditas transaksi di pasar domestik juga bertumbuh didorong meningkatnya peran aktif investor individu domestik. Tercatat, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) per November 2025 mencapai ATH di Rp23,14 triliun. RNTH secara ytd 2025 pun mencapai Rp17,22 triliun, lebih besar dibandingkan RNTH 2024 sebesar Rp12,85 triliun.
Baca Juga
- The Fed Pangkas Suku Bunga, IHSG Melaju di Zona Hijau
- Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini 11 Desember 2025
- IHSG Diproyeksi Menguat Hari Ini (11/12), Cermati Saham EMTK-MBMA
Sejalan dengan arah penguatan pasar, dana asing pun mengalir deras ke pasar saham Indonesia. Tercatat, nilai beli bersih atau net buy asing di pasar saham Indonesia pada November 2025 mencapai Rp12,20 triliun. Catatan net buy asing itu melanjutkan bulan sebelumnya atau Oktober 2025, di mana net buy asing mencapai Rp12,96 triliun.
"Hal ini menunjukkan keyakinan dan persepsi positif atas pasar modal yang positif," kata Inarno.
Sementara itu, OJK juga mencatat terjadinya peningkatan signifikan di jumlah investor domestik per November 2025 menjadi 19,60 juta. Jumlah investor itu bertambah 476.000. Sepanjang 2025 berjalan, investor individu itu telah bertambah 4,80 juta investor.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.




