JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, sopir mobil pengangkut Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menabrak siswa dan guru SDN Kalibaru 01, Jakarta Utara, lupa menginjak rem dan minim pengalaman.
"Dugaan sementara karena jalan naik, ya. Jalan naik, kemudian mau pindah gigi, lupa injak rem, karena kurang pengalaman," ucap Dadan kepada wartawan di RSUD Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (11/12/2025) sore.
Baca juga: Mobil Berstiker BGN Terobos Gerbang SD Cilincing yang Ditutup Sebelum Tabrak Siswa
Dadan membenarkan bahwa sopir yang menjadi pelaku penabrakan adalah sopir pengganti.
Ia berujar, sopir pengganti itu ditunjuk langsung oleh Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk menggantikan sopir utama yang sedang sakit.
"Untuk yang kejadian kali ini, ini adalah kejadian pertama, sejak SPPG ini beroperasi sudah sejak 24 Maret, jadi sudah lama. Dan Kepala SPPG memang membuat satu kebijakan untuk mem-back up sopir jika dalam keadaan sakit," kata Dadan.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Dadan Hidayana, mobil mbg tabrak siswa, siswa di Cilincing ditabrak mobil BGN, mobil MBG tabrak siswa di SD Cilincing, mobil MBG tabrak siswa di Cilincing&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xMS8xNTM4MjUxMS9rZXBhbGEtYmduLXNvcGlyLW1vYmlsLW1iZy1wZW5hYnJhay1zaXN3YS1kaS1jaWxpbmNpbmctbHVwYS1pbmphay1yZW0=&q=Kepala BGN: Sopir Mobil MBG Penabrak Siswa di Cilincing Lupa Injak Rem, Kurang Pengalaman§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `Namun, Dadan menyebut bahwa rekrutmen sopir pengganti sebenarnya sudah tepat, karena sopir tersebut diketahui memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
"Sudah benar, ya (rekrutmen sopir pengganti). Karena kan punya SIM, artinya dia sudah memang layak mengemudi. Sudah sempat mem-back up juga sebelumnya, jadi ini hari kedua," sambungnya.
Meski begitu, Dadan menegaskan akan segera memperketat rekrutmen petugas pengiriman MBG sebagai bentuk evaluasi.
"Jadi kita akan perketat, jangan sampai petugas pengiriman ini yang terlalu baru untuk mengirimkan makanan karena ini berkaitan dengan massa, ya. Harus yang lebih terampil," kata Dadan.
Baca juga: Luka Berat, 2 Siswa yang Ditabrak Mobil MBG Dirujuk ke RS Koja
BGN juga akan melakukan evaluasi untuk melengkapi petunjuk teknis (juknis) mengenai rekrutmen petugas, termasuk tenaga sopir.
"Karena sementara ini kan hampir tidak pernah kejadian seperti yang terjadi ini. Jadi, kejadian ini memberikan dorongan ke kami untuk melengkapi juknis kami agar lebih intens lagi dalam perekrutan tenaga pengirim," ujarnya.
Sementara itu, Dadan memastikan bahwa program MBG di SDN Kalibaru 01 Jakarta Utara akan tetap berlanjut seperti biasa.
"Masih ya (akan berlanjut). Hanya akan kami evaluasi," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah mobil pengangkut makan bergizi gratis (MBG) menabrak sejumlah siswa SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara.
Berdasarkan data yang dihimpun tim Palang Merah Indonesia (PMI) di RSUD Cilincing, terdapat total 20 korban dalam insiden ini.




