FAJAR, JAKARTA – Eks PSM Makassar, Asnawi Mangkualam, membela mantan pelatih Timnas Indonesia, pelatih Shin Tae-yong (STY). Dia blak-blakan mengungkap kondisi ruang ganti Timnas Indonesia yang sebenarnya.
Pemain Port FC tersebut memberikan klarifikasi menanggapi pernyataan kontroversial anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga.
Khususnya kabar mengenai adanya masalah internal di ruang ganti Timnas Indonesia saat menghadapi China pada Oktober tahun lalu sempat menjadi perbincangan hangat. Kala itu Asnawi bertindak sebagai kapten tim.
Isu ini mencuat setelah Arya Sinulingga, salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, melontarkan pernyataan dalam siniar Bebas di kanal YouTube Bebaspodcastid.
Arya Sinulingga mengklaim bahwa masalah di ruang ganti, termasuk isu komunikasi, menjadi pemicu diubahnya posisi kapten Timnas.
“Kami sampai hari ini tetap mengatakan itu adalah ruang ganti. Ya kan? Dan komunikasi. Konsisten loh. Dan enggak mau buka apa yang sebenarnya terjadi. Itu etika, sampai kita enggak mau bikin apapun, enggak mau ngomongin apa yang terjadi, enggak. Kalau dibuka sih nanti enggak bagus untuk semua,” ujar Arya Sinulingga, menegaskan konsistensinya pada isu tersebut.
Ia bahkan menghubungkan komposisi tim dan perubahan kapten dengan adanya masalah tersebut. “Kalau enggak ada masalah ruang ganti pasti kita enggak begitu komposisinya lawan Tiongkok. Benar enggak? Enggak mungkin Jay Idzes diganti dari kapten,” tambahnya.
Perdebatan dalam siniar tersebut memanas ketika Bung Harpa menanggapi dengan menyebut Asnawi adalah kapten utama.
Namun, Arya Sinulingga bersikeras bahwa Jay Idzes sudah menjadi kapten, menandai adanya perubahan.
Asnawi Membantah
Pernyataan ini langsung ditanggapi cepat oleh Asnawi Mangkualam.
Melalui unggahan di Instastory, bek berusia 26 tahun itu memotong video siniar tersebut dan mempertanyakan sumber informasi Arya Sinulingga, terutama terkait penetapan kapten.
“Tidak ada di lokasi, tapi klarifikasi seakan-akan benar adanya. Coba di publik, siapa yang memberi tahu Bapak perihal kapten itu? Apakah pelatih, pemain, atau ofisial? Tolong sampaikan biar tidak menjadi bola liar di publik,” tulis Asnawi dengan nada tegas.
Pria asal Makassar ini kemudian memaparkan urutan kejadian terkait jabatan kapten Timnas Indonesia. Asnawi menjelaskan bahwa ia sudah mengemban ban kapten sejak Piala AFF 2021.
Asnawi mengungkapkan fakta bahwa ia sebenarnya sudah berinisiatif untuk menyerahkan jabatan kapten kepada pemain senior lain, yaitu Jordi Amat, bahkan sebelum Piala Asia 2023.
Namun, Shin Tae-yong masih memberikan kepercayaan penuh kepadanya.
Keinginan itu muncul lagi sebelum laga melawan Australia pada September 2024 di Gelora Bung
Karno.
Asnawi sempat berdiskusi dengan beberapa pemain senior dan pelatih.
“Saya pribadi sudah berbicara ke coach Nova untuk diberikan ke Jordi,” jelas Asnawi. “Tapi ketika itu coach Nova bilang kamu yang masih dipercaya coach Shin…”
Asnawi melanjutkan, ia mengajak Jay Idzes, Sandy Walsh, Thom Haye, dan Rizky Ridho untuk membahas hal ini dengan pelatih kepala.
Hasilnya, Shin Tae-yong tetap menunjuk Asnawi sebagai kapten utama (first captain) dan Jay Idzes sebagai wakil kapten (vice captain).
“Di sini jelas dan bisa ditanyakan juga ke semua pemain yang saya sebutkan di atas. Saya rasa masalah ini jika paham bola, tidak perlu dibahas karena memang jelas alurnya seperti itu,” tandasnya.
Mengapa Isu Kapten Masih Dibahas?
Di akhir klarifikasinya, Asnawi kembali mempertanyakan mengapa pertandingan melawan China yang sudah berlalu masih diungkit. Padahal seharusnya fokus adalah perbaikan ke depan.
Ia meminta kejelasan mengenai klaim bahwa Jay Idzes telah ditetapkan sebagai kapten utama pada laga tersebut.
“Kalau memang perkataan bapak itu benar, Jay sudah di tentukan sebagai first captain melawan Tiongkok, please let me know who telling you?” tantang Asnawi.
Ia menutup dengan menjelaskan alasannya ingin melepas jabatan kapten.
“Alasan saya ingin memberikan ke yang lain, karena that time saya rasa performa saya menurun dan ada yang lebih pantas,” tegas Asnawi. (*)




