Penulis: Harapan Sagala
TVRINews – Tarutung, Sumatra Utara
Tanggap Darurat Taput Diperpanjang: Korban dan Cuaca Ekstrem
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) resmi memperpanjang masa tanggap darurat bencana selama 14 hari ke depan.
Keputusan ini diambil menyusul kondisi di lapangan yang belum pulih total, terutama kerusakan infrastruktur yang parah, dan potensi cuaca ekstrem yang masih mengintai wilayah tersebut.
Perpanjangan ini terhitung mulai besok, 10 Desember, untuk memastikan penanganan pascabencana berjalan optimal dan kebutuhan warga terdampak dapat dipenuhi.
Evaluasi Menjadi Dasar Perpanjangan Darurat
Langkah perpanjangan masa tanggap darurat ini ditetapkan melalui keputusan kepala daerah. Keputusan diambil setelah rapat koordinasi intensif pada Selasa 9 Desember 2025 bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, Basarnas, dan berbagai instansi terkait.
Menurut Bupati Taput, JTP Hutabarat, perpanjangan ini krusial mengingat beberapa fakta di lapangan:
• Kerusakan Infrastruktur: Sejumlah wilayah masih terisolasi akibat terbatasnya akses jalan dan kerusakan fasilitas umum lainnya.
• Kebutuhan Lanjutan: Adanya warga yang masih memerlukan penanganan dan bantuan lanjutan.
• Prakiraan BMKG: Adanya peringatan dini mengenai potensi curah hujan tinggi di wilayah Kabupaten Taput dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kombinasi antara tantangan pemulihan fisik dan ancaman bencana susulan menjadi pertimbangan utama.
Pencarian Hingga Logistik
Selama masa perpanjangan tanggap darurat ini, fokus petugas gabungan akan dioptimalkan pada beberapa hal penting.
Upaya yang diperkuat meliputi proses pencarian dan evakuasi korban yang belum ditemukan, pendistribusian logistik, dan penyaluran bantuan kemanusiaan kepada masyarakat di posko pengungsian.
Petugas gabungan dari berbagai unsur tetap disiagakan penuh 24 jam. Kesiapsiagaan ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana susulan, terutama karena ancaman cuaca ekstrem yang masih tinggi.
Data Korban Jiwa Terkini
Berdasarkan data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana ini telah menelan korban jiwa. Jumlah korban meninggal dunia di Taput tercatat sebanyak 36 orang.
Saat ini, upaya pencarian intensif masih terus dilakukan untuk menemukan dua korban lainnya yang dilaporkan hilang.
Pemerintah daerah mengimbau masyarakat di wilayah yang dianggap rawan bencana untuk terus meningkatkan kewaspadaan. Warga diminta untuk selalu mengikuti dan mematuhi arahan dari petugas yang bertugas di lapangan demi keselamatan bersama.
Diharapkan dengan perpanjangan masa darurat ini, seluruh upaya rehabilitasi dan pemulihan dapat berjalan lebih maksimal dan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat terpenuhi secara bertahap.
Editor: Redaksi TVRINews





