Jokowi Tuding Ada Operasi Politik di Balik Isu Ijazah, Heri Subagia: Ini Menggelitik dan Buat Geli

fajar.co.id
15 jam lalu
Cover Berita

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Kagama Cirebon, Heru Subagia, menanggapi pernyataan Presiden ke-7, Jokowi, yang kembali menyebut adanya operasi politik dan keterlibatan tokoh besar di balik polemik ijazahnya.

Heru mengatakan bahwa klaim tersebut justru memunculkan tanda tanya baru di tengah proses hukum yang sedang berjalan.

“Jadi terlihat dari Jokowi bahwa polemik ijazah yang menyeret dirinya hingga viral saat ini disimpulkan oleh dirinya,” ujar Heru kepada fajar.co.id, Kamis (11/12/2025).

“Bahwa ada kesengajaan politik atau skenario politik besar dan disebutkan juga ada orang-orang besar atau berpengaruh di negeri ini yang terlibat,” tambahnya.

Heru menyebut pernyataan itu terasa janggal karena ia mengetahui proses polemik ini sejak awal.

Mulai dari aksi mendatangi UGM, berlanjut ke ranah persidangan, hingga akhirnya Roy Suryo dan kawan-kawan ditetapkan sebagai tersangka.

“Ini menurut saya, sangat menggelitik dan juga membuat geli karena saya pertama mengetahui proses polemik ijazah Jokowi ini hulu hingga hilir dari pertama menggeruduk UGM hingga pada akhirnya ijazah Jokowi masuk dalam ranah persidangan hingga Roy Suryo Cs menjadi tersangka,” katanya.

Heru menegaskan bahwa keterlibatan Roy Suryo dan tokoh lainnya dalam polemik ijazah bukan karena mereka aktor utama.

“Yang menarik di sini, saya sebutkan bahwa Roy Suryo Cs pertama kali masuk dalam ranah polemik ijazah Jokowi bukan sebagai aktor atau mungkin konsektor atau bahkan profesional. Karena Roy Suryo jelas difungsikan oleh tim TPUA sebagai tenaga ahli,” sebutnya.

Ia menuturkan bahwa hal tersebut terlihat jelas ketika rombongan mendatangi Fakultas Kehutanan UGM.

“Di sana posisi Roy Suryo sebagai tim ahli dari TPUA. Jadi terlihat sekali ini untuk menyanggah bagaimana arah polemik ijazah Jokowi ini berkembang menjadi agenda politik dan ditunggangi oleh para tokoh-tokoh besar,” ungkapnya.

“Saya melihat sebuah persoalan polemik ijazah Jokowi ini justru yang bermasalah besar pada saat ini. Bola liarnya ada di Pak Jokowi sendiri,” sambung dia.

Heru tak sepakat dengan pernyataan Jokowi yang berulang kali meminta pihak yang menuduh menunjukkan bukti. Ia menilai konteksnya sudah berbeda.

“Padahal ranah saat ini sudah masuk babak terbaru di mana Roy Suryo sudah ditetapkan sebagai tersangka,” terang dia.

“Artinya justru yang harus disiapkan dan dipenuhi oleh Jokowi adalah memenuhi panggilan ataupun permintaan dari pengadilan nantinya jika disuruh untuk memperlihatkan ijazahnya ke pengadilan,” jelasnya.

Lanjut dia, di tahap ini Jokowi harus siap menunjukkan dokumen asli ketika proses hukum menuntut.

“Tetapi dalam konteks perjalanan ke depan sampai saat ini justru sebenarnya Jokowi lah harusnya yang siap-siap untuk menunjukkan ijazah aslinya ke pengadilan,” imbuhnya.

Heru juga menyinggung konsistensi Jokowi terkait kesediaannya menunjukkan ijazah.

“Terus yang ketiga barang tentu ini menjadi catatan moral dan juga catatan pribadi bagi Pak Jokowi bahwa dirinya berulangkali ingin menerima ijazah. Aslinya berulang kali ingin menunjukkan ijazah aslinya ke persidangan atau para pihak yang tentunya berkaitan dengan proses hukum,” bebernya.

Ia menyebut pernah mengingatkan bahwa Jokowi semestinya siap menunjukkan seluruh dokumen pendidikan jika nanti dibutuhkan oleh pengadilan.

“Artinya ini menjadi bagian pertaruhan personal, pertaruhan integritas Jokowi untuk betul-betul menyiapkan mental, fisik, dan juga kajian-kajian hukum yang nantinya akan diproses di pengadilan selanjutnya,” katanya.

Heru juga mengundang Jokowi, Roy Suryo, Tifa, hingga Rismon untuk hadir dalam Rakernas Kagama 13-14 Desember 2025. Ia berharap forum itu menjadi ruang dialog sekaligus solusi.

“Tentunya ini menjadi legitimasi moral dan legitimasi alumni untuk bisa mengesahkan secara mental maupun psikologis dan juga akademis bahwa Jokowi betul-betul menjadi bagian alumni UGM,” kuncinya.

(Muhsin/fajar)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Haaland Sindir Jamie Carragher Terkait Perseteruan dengan Mohamed Salah dan Ejek Bek Madrid
• 9 jam laluharianfajar
thumb
WAMI Distribusi Royalti Periode Ketiga Tahun 2025, Nilainya Rp 36,9 Miliar
• 19 jam lalukumparan.com
thumb
Tagih Rp 535 Juta untuk Perusahaan, Malah Ludes Main Judul, Puji Hartono Halim Diadili
• 20 jam lalurealita.co
thumb
Pengumuman Pengadaan Jasa Konsultan Penyusunan Studi Kelayakan Rencana Pengembangan Cold Chain
• 8 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Pesta Ulang Tahun ke-8 Medcom.id Penuh Euforia
• 7 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.