Moms, penggunaan pestisida di dunia pertanian sebenarnya merupakan hal yang sangat lazim. Petani memakai pestisida untuk melindungi tanaman dari hama yang bisa menyebabkan kerugian besar pada hasil panen. Karena itulah, peran kita sebagai konsumen adalah memastikan buah dan sayur yang akan dikonsumsi sudah dibersihkan dengan baik agar sisa pestisida tidak ikut tertelan.
Salah satu cara paling efektif adalah dengan melakukan pencucian yang benar. Guru Besar Bidang Pangan dan Gizi, Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS, menjelaskan bahwa mencuci buah dan sayur berfungsi untuk membantu meluruhkan pestisida dan mikroba yang menempel di permukaan. Metode ini dapat dilakukan menggunakan dua pilihan, yaitu memakai sabun khusus pencuci buah dan sayur, atau cukup dengan air mengalir.
Cara Mencuci Buah dan SayurMenurut Guru besar bidang pangan dan gizi, Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS, untuk mencuci buah bisa menggunakan tiga cara yaitu sabun cuci khusus sayur dan buah, air mengalir, serta baking soda.
"Karena baking soda merupakan pembersih organik alami yang aman dan diklaim mampu membersihkan pestisida pada sayur dan buah," jelas Guru besar bidang pangan dan gizi, Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS, kepada kumparanMOM, Kamis(11/12).
Saat ini juga sudah tersedia produk sabun khusus yang memang diformulasikan untuk mencuci bahan makanan segar yang dipakai untuk mencuci buah-buahan, sayur-sayuran untuk menghilangkan mikroba yang tersimpan di kulit buah.
Namun, sebagian masyarakat masih ragu karena menganggap sabun tidak aman digunakan pada makanan. Inilah pentingnya edukasi bahwa sabun yang dimaksud berbeda dengan sabun untuk piring atau sabun mandi, karena produk ini memang dibuat khusus agar aman digunakan pada buah dan sayur.
Jika Anda tidak ingin menggunakan sabun, mencuci di bawah air mengalir tetap dapat menjadi pilihan yang aman dan efektif. Prof. Ali menekankan bahwa tidak ada durasi khusus untuk mencuci, karena yang utama adalah seluruh permukaan buah atau sayur benar-benar terkena air karena setiap bahan memiliki bentuk dan lekukan yang berbeda, sehingga tingkat kesulitannya juga tidak sama. Misalnya, timun yang permukaannya lurus lebih mudah dibersihkan dibandingkan sawi atau kol yang memiliki banyak lekukan dan celah yang rawan menyimpan pestisida atau mikroba.
Lalu bagaimana dengan buah yang kulitnya dikupas, seperti melon, mangga, dan semangka? Prof. Ali menjelaskan bahwa buah-buahan ini tetap sebaiknya dicuci sebelum dipotong. Alasannya, pisau yang menyentuh kulit dapat membawa mikroba ke bagian dalam buah.
“Kalau bisa dicuci, itu akan lebih optimal,” ujarnya.
Mengguyur buah-buahan tersebut sebelum dipotong merupakan langkah sederhana yang bermanfaat untuk menjaga higienitas makanan. Dengan langkah mencuci yang tepat, Anda bisa meminimalkan risiko paparan pestisida dan memastikan buah serta sayur lebih aman dikonsumsi keluarga.





