Penulis: Redaksi TVRINews
TVRINews – Sumatra
Seskab Salurkan Bantuan Darurat Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar
Sekretariat Kabinet (Seskab) Republik Indonesia telah mendistribusikan total 18 ton bantuan logistik kemanusiaan ke tiga provinsi di Pulau Sumatra yang terdampak parah oleh bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Aksi cepat tanggap ini dilaksanakan sebagai bentuk nyata kehadiran dan dukungan pemerintah di tengah masyarakat yang tengah berjuang memulihkan diri.
Tim yang terdiri dari 42 pegawai Seskab diterjunkan langsung ke lokasi-lokasi terdampak di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Keberangkatan tim tidak hanya menyalurkan bantuan vital, tetapi juga memperkuat koordinasi upaya tanggap darurat di lapangan.
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pemberdayaan Masyarakat, Amperawan, yang bertindak sebagai koordinator tim kemanusiaan Seskab, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dalam penanganan bencana.
"Beberapa waktu lalu tim kami terjun langsung ke sejumlah daerah di Aceh, Sumut, dan Sumbar untuk membantu masyarakat yang terkena musibah bencana alam," ujar Amperawan dikutip Kamis 11 Desember 2025.
"Selain membawa logistik yang diperlukan para pengungsi, kami juga turut bersama tim dari kementerian/lembaga, TNI/Polri, relawan, dan masyarakat bergotong-royong dalam upaya tanggap darurat bencana," tambahnya, seperti dikutip dari laporan internal Seskab.
Logistik Prioritas dan Perhatian Khusus
Bantuan seberat 18 ton tersebut mencakup berbagai barang kebutuhan dasar yang mendesak bagi para penyintas.
Amperawan merinci, bantuan yang dibawa antara lain adalah pakaian, selimut, sarung, sajadah, beragam jenis makanan dan minuman, serta kebutuhan khusus seperti susu bayi, obat-obatan, dan pembalut wanita.
Fokus bantuan juga diperluas hingga mencakup aspek pemulihan psikologis, terutama bagi anak-anak.
"Kami juga membawa mainan untuk anak-anak yang ada di pengungsian. Kesehatan fisik dan kesehatan psikis para pengungsi, terutama anak-anak, tentu menjadi perhatian serius dalam upaya penanganan bencana ini," tutur Amperawan, menekankan dimensi kemanusiaan dalam operasi ini.
Selama berada di lokasi bencana, 42 personel sukarelawan dari Seskab juga aktif mencatat dan mendengarkan kebutuhan spesifik yang ada di lapangan.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa upaya penanganan dapat dipercepat dan tepat sasaran. Kehadiran para personel tersebut, menurut Amperawan, tidak hanya menambah tenaga kerja.
"Kehadiran personel Sekretariat Kabinet menambah tenaga sekaligus memberikan dukungan moril dan semangat baru bagi masyarakat.
Hanya dengan bahu-membahu kita dapat segera pulih dan bangkit dari bencana serta dapat beraktivitas kembali," pungkasnya, menyerukan semangat kebersamaan dan optimisme dalam menghadapi dampak bencana.
Aksi cepat Seskab ini menjadi contoh sinergi antarlembaga pemerintah, militer, dan masyarakat sipil dalam menanggulangi situasi darurat, sejalan dengan prinsip tata kelola bencana yang profesional dan responsif.
Editor: Redaktur TVRINews





