JAKARTA, DISWAY.ID – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menyempatkan diri menjenguk guru dan siswa yang menjadi korban tabrakan mobil pembawa Makanan Bergizi Nasional (MBG) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara.
Kunjungan ini menunjukkan perhatian langsung dari pemerintah pusat terhadap insiden yang telah memicu perhatian publik luas ini.
BACA JUGA:Insiden Mobil MBG di SDN Kalibaru 01, BGN Turun Tangan Lakukan Penanganan Penuh
BACA JUGA:Dadan Hindayana Soal Mobil SPPG Tabrak Siswa di Cilincing: Sopir Utama Sakit, Terpaksa Diganti
Berdasarkan pantauan dari jurnalis Disway di lokasi, Wapres Gibran tiba di RSUD Koja sekitar pukul 15.00 WIB didampingi oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana.
Wapres Gibran langsung menuju ruang perawatan intensif (PICU) tempat salah satu siswa, korban tabrakan yang mengalami cedera serius pada rahang, wajah, dan kehilangan 18 gigi, sedang dirawat.
Kunjungan Gibran berlangsung singkat, diperkirakan hanya sekitar 15-20 menit di dalam ruang perawatan. Selama berada di rumah sakit, Wapres Gibran terlihat berinteraksi sebentar dengan keluarga korban dan tenaga medis, memastikan penanganan terbaik telah diberikan.
BACA JUGA:Hitungan Jam Jadi Tersangka, Bos Terra Drone Ditangkap Usai Kebakaran Maut Tewaskan 22 Karyawan
Namun, berbeda dengan tokoh sebelumnya, Rano Karno, yang memberikan pernyataan lugas mengenai jaminan biaya perawatan dan desakan pengusutan kasus, Wapres Gibran memilih untuk tidak memberikan komentar spesifik kepada awak media.
Saat berjalan meninggalkan rumah sakit dan diikuti oleh puluhan jurnalis, Wapres Gibran hanya memberikan anggukan singkat dan sesekali lambaian tangan tanpa mengucapkan sepatah kata pun mengenai kondisi korban, proses hukum, maupun jaminan pertanggungjawaban pemerintah.
Sikap diam Wapres ini menimbulkan interpretasi beragam di kalangan awak media dan publik, meskipun kehadirannya tetap dianggap sebagai bentuk empati dan perhatian yang tinggi dari istana.
Meskipun Wapres Gibran memilih untuk tidak berkomentar, keberadaannya bersama Dadan Hindayana (Kepala BGN) mengisyaratkan bahwa pemerintah telah mengetahui dan mengambil langkah awal terkait insiden yang melibatkan mobil operasional BGN tersebut.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno telah memastikan bahwa seluruh biaya perawatan korban di RSUD Koja akan ditanggung bersama oleh Pemprov DKI Jakarta dan Jasa Raharja.
Sementara itu, Polda Metro Jaya telah membuka posko trauma healing bagi korban yang mengalami luka fisik dan psikis parah.
Saat ini, kepolisian masih terus memburu sopir pengganti mobil BGN yang melarikan diri, yang menurut keterangan Dadan Hindayana, terpaksa bertugas karena sopir utama sedang sakit.




