Penulis: Ricardo Julio
TVRINews, Aceh Tamiang
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meninjau langsung kondisi wilayah terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Aceh Tamiang, salah satu daerah yang mengalami kerusakan terparah di Aceh.
Dalam kunjungannya, Menko AHY menyampaikan duka mendalam atas banyaknya korban serta kerusakan besar yang dialami masyarakat, sekaligus mengapresiasi kerja seluruh pihak yang masih bekerja tanpa henti dalam penanganan bencana.
“Hari ini saya kembali lagi ke daerah bencana. Setelah melakukan perjalanan dari Sumatra Utara, saat ini kita berada di Aceh Tamiang, salah satu kabupaten yang paling parah terdampak bencana,” ujar Menko AHY dalam keterangannya yang diterima pada Kamis, 11 Desember 2025.
Ia menegaskan bahwa peninjauan dilakukan untuk memastikan bantuan tiba langsung kepada masyarakat serta memetakan kerusakan infrastruktur dan dampak bencana secara detail sesuai tugas koordinasi Kemenko Infrastruktur. AHY mengakui kondisi lapangan sangat memprihatinkan.
“Setelah melihat langsung kondisi di lapangan, memang sangat parah. Hampir semua struktur bangunan, baik milik masyarakat maupun milik pemerintah, hancur atau rusak berat akibat banjir besar dan longsor beberapa waktu lalu,” ungkapnya.
Selain menyampaikan duka atas korban meninggal dan hilang, Menko AHY menekankan bahwa fokus pemerintah saat ini adalah penanganan darurat secara cepat dan terkoordinasi. Ia memastikan kebutuhan dasar masyarakat terus dipenuhi.
“Bantuan logistik, seperti beras dan sembako, harus terus mengalir karena masyarakat sama sekali tidak memiliki daya untuk mencukupi kebutuhan harian,” ucapnya.
Ia juga menyoroti kebutuhan tenda, air bersih, layanan kesehatan, hingga pemulihan akses antardaerah. AHY berharap seluruh balai di bawah Kementerian PUPR dapat bekerja efektif untuk membuka kembali jalur yang terputus.
“Antar kecamatan dan antar desa harus bisa tersambung kembali, karena banyak jalan putus dan jembatan hancur yang perlu segera diperbaiki,” kata Menko AHY.
Ia menegaskan pentingnya percepatan pengerahan alat berat untuk mempercepat proses pembersihan dan pemulihan.
“Pengerahan alat-alat berat seperti ekskavator, loader, dan backhoe harus dikawal bersama, agar proses pembersihan dan perbaikan dapat berjalan cepat,” tegasnya.
Dalam tahap pemulihan, pemerintah juga mulai menyiapkan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, air bersih, logistik, hingga aktivitas sosial-ekonomi masyarakat akan menjadi prioritas.
Dalam dialog dengan Bupati Aceh Tamiang, Menko AHY menerima laporan bahwa 12 kecamatan masih mengalami pemadaman listrik total.
“Ini akan saya sampaikan kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab,” ujarnya. Ia juga mendorong percepatan pemulihan layanan komunikasi yang hingga kini masih sangat terbatas.
Menko AHY turut menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan bencana.
“Terima kasih kepada Pak Bupati dan seluruh jajaran atas kerja kerasnya. Juga kepada BNPB, BPBD, Polri, Kementerian PU, dan semua pihak yang pagi, siang, malam terus berusaha memulihkan situasi,” kata Menko AHY.
Ia juga menegaskan bahwa masyarakat harus terus diberi harapan.
“Saya datang karena ingin kita bersama-sama mempercepat proses pemulihan dan recovery untuk masyarakat,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Menko AHY menyerahkan bantuan kemanusiaan dari Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan serta Kementerian Ekonomi Kreatif. Bantuan mencakup beras, sembako, obat-obatan, pakaian, makanan bayi, dan kebutuhan dasar bagi ibu-ibu.
“Kita harapkan semoga bisa sedikit meringankan beban masyarakat yang sedang menghadapi situasi berat ini. Mohon diterima dengan baik dan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan di Aceh,” tutup Menko AHY.
Editor: Redaktur TVRINews





