angkok (beritajatim.com) — Dwi Ani Retno Wulan mengukir sejarah bagi Indonesia pada SEA Games Thailand 2025. Atlet yang berlaga di nomor Traditional -54 kg itu mempersembahkan emas perdana untuk cabang Mixed Martial Arts (MMA) setelah menaklukkan wakil Vietnam, Thi Thanh Binh Duong, dalam partai final, Kamis (11/12/2025).
Sejak ronde awal, Wulan tampil agresif dan konsisten menekan. Strategi yang diracik tim pelatih berjalan efektif, membuat lawan sulit berkembang. Kemenangan tersebut sekaligus menandai debut gemilang petarung 27 tahun itu di ajang multievent terbesar Asia Tenggara.
“Alhamdulillah. Saya hanya mengikuti instruksi pelatih. Soal strategi semua sudah disiapkan, tugas saya tinggal mengeksekusi,” kata Wulan, mantan atlet tinju yang kini merambah dunia tarung campuran.
Ia mengakui medali emas ini menjadi buah dari latihan panjang selama setahun terakhir. Wulan pun mempersembahkan kemenangan bersejarah itu kepada keluarga dan pihak yang mendukungnya sejak awal perjalanan karier. “Pertama untuk ibu saya, lalu untuk Coach Marcos Machado, Coach Yohan, dan Ketua Umum Pertacami yang sudah memfasilitasi selama TC,” ujarnya.
Selain menjadi pencapaian pribadi, emas ini juga memiliki nilai simbolis karena MMA baru pertama kali dipertandingkan di SEA Games. Wulan menyebut hasil tersebut sebagai pijakan menuju target lebih besar di masa mendatang.
Terkait bonus Rp 1 miliar bagi peraih emas SEA Games, ia sudah punya tujuan khusus. “Insya Allah kalau bonusnya cair, saya mau memberangkatkan ibu saya ke Tanah Suci untuk umroh,” ungkapnya.
Dari arena lain, Indonesia menambah dua medali perak lewat Vallensia Fahira Hotmauli di kelas modern -54 kg dan Maydelse Sitepu di kelas modern -60 kg putri. Pada sektor putra, Alifan Bagus Fernanda yang turun di kelas traditional -56 kg harus mengakui keunggulan atlet Thailand, Norachart Sutharang, dan pulang membawa perak.
Medali perunggu diraih Albert dari kelas modern -65 kg putra. Sementara itu, partai final terakhir MMA yang mempertemukan Alfiandi dan wakil Vietnam, Ngoc Luong Tran, di kelas modern -60 kg putra berakhir dengan tambahan perak bagi Merah Putih. (faw/kun)
