Sebanyak 280 warga Jawa Barat meninggalkan organisasi Negara Islam Indonesia, Kamis (11/12/2025). Terdapat mantan anggota yang melepaskan baiat masih berusia belia.
Sebanyak 280 warga yang tergabung dalam Negara Islam Indonesia (NII) ini secara telah melepaskan baiat di Bandung pada Kamis ini. Mayoritas berusia di bawah 40 tahun dan bahkan ada yang masih remaja.
Mereka membacakan enam poin ikrar yang menyatakan bergabung dengan NKRI. Perwakilan salah satu eks anggota NII secara simbolis mencium bendera sang saka merah putih.
Salah satu poin ikrar berbunyi "Berikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mengakui Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia sebagai dasar konstitusi dan hukum negara yang sah".
Wakil Kepala Densus 88 Antiteror Polri Brigadir Jenderal (Pol) I Made Astawa mengungkapkan, upaya agar 280 warga ini kembali ke NKRI tidaklah mudah. Dibutuhkan pendekatan persuasif yang memakan waktu selama setahun.
Ia pun memaparkan, organisasi ini juga menyasar generasi muda. Hal ini terlihat banyak anggota NII yang ditemukan Densus masih mahasiswa dan bahkan pelajar SMA.
"Mereka tak hanya mencari calon anggota di wilayah pedesaan namun juga perkotaan. Hal inilah yang harus diantisipasi semua pihak terkait, " ungkapnya.
Hal ini diakui Bobi Rizky (28), mantan anggota NII asal Bandung. Ia mengaku terpapar paham NII sejak masih remaja.
"Ada sejumlah pengurus NII yang mendekati saya dan teman-teman di komplek rumah. Saat ini saya sudah tak mau bergabung dengan organisasi dan ingin menjadi warga negara yang baik, " tegasnya.
Ketua Yayasan Prabu Foundation, Asep Muhargono, yang juga mantan aktivis NII, menjelaskan, pihaknya menemukan warga Jabar yang terlibat baiat dengan NII mencapai hingga 262.000 orang. Sementara jumlah warga yang telah meninggalkan organisasi itu masih di bawah 100.000 orang.
Adapun temuan lainnya, para mentor NII adalah orang-orang yang paham hadis dan Al-Qur’an. Mereka menyasar para remaja untuk direkrut sebagai anggota.
"Mereka menargetkan merekrut para remaja ini sejak masih duduk di bangku SMA, " tutur Asep.
Wakil Gubernur Jabaar Erwan Setiawan mengatakan, 280 warga yang telah meninggalkan NII berasal dari sembilan kabupaten dan kota di Jabar. Sejumlah daerah ini antara lain, Bandung, Sumedang, Tasikmalaya hingga Garut.
Ia mengungkapkan, upaya pelepasan baiat ini berkat upaya kolaborasi Densus 88 Antiteror, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jabar, ormas-ormas Islam, hingga Yayasan Prabu Foundation.
"280 warga ini berasal dari tujuh faksi NII di Jabar. Sudah ribuan warga yang meninggalkan NII berkat pendekatan persuasif sejak 2015," paparnya.
Ia mengakui masih banyak warga di Jabar yang bergabung dengan NII karena terpapar doktrin yang ditanamkan organisasi itu secara masif. Pemprov Jabar berkomitmen untuk melakukan pemantauan dan pendampingan untuk mencegah warga terafiliasi organisasi itu.
"Kami akan memberikan bantuan bagi mantan anggota NII yang berlatar belakang pelaku UMKM dan petani seperti modal usaha hingga pupuk. Tujuannya agar mereka tak menyesal kembali bergabung dengan NKRI, " ucapnya.


:strip_icc()/kly-media-production/medias/139859/original/100806bfoto-sumatera.jpg)

