Tren Bibir Natural Meningkat, Ini Alasan Perempuan Indonesia Kini Menghindari Bibir Overfilled

herstory.co.id
9 jam lalu
Cover Berita
HerStory, Jakarta —

Preferensi perempuan Indonesia terhadap prosedur lip enhancement menunjukkan perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pasien kini lebih memilih tampilan bibir natural yang tetap menyatu dengan karakter wajah, dan semakin menghindari hasil yang terlalu penuh atau kaku. Pergeseran tren ini disampaikan sejumlah dokter estetika yang melihat peningkatan permintaan akan teknik injeksi bibir yang lebih halus, stabil, dan minimalis.

Menurut para praktisi, kekhawatiran terhadap tampilan overfilled serta risiko migrasi filler membuat pasien lebih selektif dalam memilih prosedur maupun material yang digunakan. Pasar Indonesia juga dikenal sensitif terhadap hasil yang terlalu mencolok, sehingga pendekatan yang menonjolkan keanggunan dan proporsi alami menjadi semakin dominan. Dalam praktiknya, teknik dan jenis gel yang digunakan berperan besar dalam menentukan apakah hasil akhir dapat mempertahankan fleksibilitas dan kontur asli bibir.

Kebutuhan akan tampilan yang lebih natural mendorong penggunaan filler dengan struktur gel yang mampu menyebar secara merata, terutama untuk pasien dengan ketebalan bibir sedang hingga tipis yang mendominasi populasi Indonesia. Struktur berpori pada jenis filler tertentu dinilai membantu mencegah pembentukan bantalan keras, sehingga bibir tetap tampak lembut saat pasien tersenyum atau berbicara. Hasil ini dianggap lebih sesuai dengan preferensi perempuan masa kini yang menginginkan efek muda, lembut, dan tidak terlihat “baru diisi”.

Dalam sebuah sesi klinis, dokter estetika dr. Inneke Jane menegaskan perubahan selera tersebut. 

“Patients today want elegance, not exaggeration. Lorient delivers volume and definition while keeping the natural character of the face intact,” jelas dr. Inneke Jane. 

Ia menambahkan bahwa pasien masa kini semakin peka terhadap detail, termasuk stabilitas hasil serta kemungkinan munculnya tampilan yang tidak proporsional.

Dokter juga menilai tingkat kemurnian filler menjadi faktor penting dalam memberikan kenyamanan prosedur. Gel dengan impuritas rendah cenderung menimbulkan inflamasi yang lebih kecil pada pasien dengan sensitivitas tinggi. “Pasien pun merasakan perbedaannya, lebih sedikit rasa tidak nyaman, lebih minim bengkak, dan recovery yang lebih cepat,” ujar dr. Inneke Jane.

Perubahan preferensi ini menunjukkan bahwa tren estetika di Indonesia bergerak menuju tampilan bibir yang lebih natural, elegan, dan mempertahankan karakter asli wajah.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Trump Konfirmasikan Penyitaan Kapal Tanker Venezuela dan Ancam Tindakan Lebih Lanjut
• 14 jam laluerabaru.net
thumb
BMKG Prakirakan Curah Hujan di Jatim Meningkat
• 21 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
IHSG Hari Ini Rawan Terkoreksi Uji 8.464-8.583, Cermati Analisa 4 Saham Berikut
• 15 menit laluidxchannel.com
thumb
Kisah Penjual Buku di Titik Nol Yogya: Bertahan dengan Kalender hingga Novel
• 15 jam lalukumparan.com
thumb
Tampil Berbeda di Tahun Baru dengan Luxury Jewelry dari MONDIAL
• 19 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.