Krisis Sanitasi Ancam Kesehatan Ibu-Bayi di Pengungsian Sumatera, Ini yang Dilakukan Makuku

herstory.co.id
10 jam lalu
Cover Berita
HerStory, Jakarta —

Banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sejak akhir November 2025 menempatkan ibu dan anak sebagai kelompok paling rentan di lokasi pengungsian. Berdasarkan laporan Geoportal Data Bencana Indonesia Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Selasa, 9 Desember 2025 pukul 14.35 WIB, tercatat 961 korban meninggal dunia, 287 orang hilang, lebih dari 5.000 orang luka-luka, serta 928.800 orang terpaksa mengungsi. Kondisi ini membuat kebutuhan dasar keluarga dengan bayi dan balita menjadi perhatian utama di tengah keterbatasan fasilitas.

Di sejumlah titik pengungsian, keluarga yang membawa anak kecil menghadapi tantangan sanitasi dan ketersediaan perlengkapan bayi. Minimnya popok, pakaian bersih, serta akses kebersihan sehari-hari meningkatkan risiko kesehatan bagi bayi dan balita. Situasi tersebut mendorong berbagai pihak menyalurkan bantuan yang menyasar kebutuhan spesifik keluarga muda. Salah satunya berasal dari PT Lucky Mom Indonesia yang menyalurkan bantuan berupa popok bayi, pakaian bayi, dan pakaian anak dengan total nilai Rp600 juta melalui Dompet Dhuafa untuk wilayah Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

“Kami dari MAKUKU turut menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak banjir di Sumatera. Komitmen ini merupakan wujud kepedulian kami pada kesehatan bayi dan balita, khususnya di pengungsian,” ujar Agustinah, Corporate Affairs Director PT Lucky Mom Indonesia. Bantuan ini dikirim langsung dari fasilitas logistik perusahaan untuk mempercepat proses distribusi.

Titi Nurmalasari, Head of Communications PT Lucky Mom Indonesia, menjelaskan bahwa pengiriman bantuan dilakukan ke berbagai posko Dompet Dhuafa. “Pelepasan bantuan kemanusiaan dari pusat distribusi MAKUKU menuju seluruh posko Dompet Dhuafa di Sumatera menjadi salah satu bentuk dukungan kami dalam program Bantuan Banjir Sumatera. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban para keluarga sehingga mereka dapat lebih fokus pada proses pemulihan,” ujar Titi.

Dompet Dhuafa menyampaikan bahwa sebagian besar keluarga pengungsi membawa bayi dan anak dengan persediaan terbatas. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan untuk saudara-saudara kita di Sumatera. Kebanyakan keluarga membawa bayi dan anak ke pengungsian dengan persediaan terbatas. Bantuan seperti popok dan pakaian anak sangat dibutuhkan,” kata Yudha Andilla, Manager Retail Fundraising Dompet Dhuafa.

Distribusi bantuan dilakukan secara bertahap dengan memprioritaskan lokasi pengungsian berisi keluarga dengan anak kecil dan wilayah yang akses perlengkapan bayinya terbatas. Pemetaan kebutuhan dilakukan bersama tim Dompet Dhuafa untuk memastikan bantuan tiba tepat sasaran dan mendukung pemenuhan kebutuhan dasar anak di tengah situasi darurat.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Curah Hujan Tinggi, Arab Saudi Dilanda Banjir
• 19 jam lalukumparan.com
thumb
Jalan Masangan Wetan Rusak Tiap Musim Hujan, Proyek Pelebaran Mulai Dikerjakan
• 8 jam lalurealita.co
thumb
KPK Tetapkan 3 Tersangka Baru Kasus Korupsi Eks Wamenaker Noel
• 14 jam lalukompas.com
thumb
Gibran Jenguk Korban Insiden Mobil MBG Tabrak Siswa SDN 01 di RSUD Cilincing
• 14 jam lalurctiplus.com
thumb
Dirut Terra Drone Indonesia Jadi Tersangka Kasus Kebakaran Menewaskan 22 Orang
• 21 jam lalujpnn.com
Berhasil disimpan.