Penulis: Doni Moni
TVRINews, Nagekeo
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar kembali melanda Kabupaten Nagekeo. Kondisi ini memicu antrean panjang kendaraan di ruas jalan protokol menuju SPBU di Kota Mbay. Pantauan TVRINews pada salah satu SPBU menunjukkan puluhan kendaraan berjejer di bahu jalan hingga malam hari. Banyak sopir memilih menginap demi memastikan kebagian solar.
"Kami sudah dua malam nginap di sini Om. Kalau tidak nginap sudah pasti tidak dapat solar," ungkap Sius Niku, seorang sopir, Kamis, 11 Desember 2025.
Sius menjelaskan kelangkaan solar sudah berlangsung hampir sepekan. Akibatnya, aktivitasnya sebagai sopir terhenti sehingga pendapatan harian menurun.
"Kami ini makan gaji, kalau tidak kerja sudah pasti uang tidak dapat. Keluarga mau makan apa kalau solar langkah terus seperti ini," ujarnya.
Keluhan serupa juga disampaikan Yasinta, petani sawah irigasi Mbay. Sudah tiga hari ia tidak memperoleh solar untuk mengolah lahan. Solar digunakan sebagai bahan bakar traktor.
"Ema, nga,o leza telu mona dapat solar (Anak, saya sudah tiga hari tidak dapat solar). Datang antri selalu terlambat dan tidak lama habis," keluhnya.
Kelangkaan solar membuat jadwal pengolahan sawah tidak berjalan sesuai rencana.
"Waktu habis hanya tunggu solar. Semua pekerjaan tertunda hanya karena antri solar sampai berhari-hari," jelasnya.
Yasinta meminta pemerintah segera mengatasi kelangkaan BBM di Nagekeo. Saat memasuki musim hujan, kebutuhan solar untuk pengolahan lahan pertanian meningkat.
"Bupati jangan diam lihat masyarakat sudah karena solar, bensin langkah. Kami pantai di musim hujan ini sangat butuh bensin dengan solar untuk kerja kebun dan juga sawah," pintanya.
Editor: Redaktur TVRINews




