Peneliti Ungkap Bagian Bawah Benua Afrika Mendingin Lebih Cepat, ini Dampaknya

mediaindonesia.com
6 jam lalu
Cover Berita

PENELITIAN terbaru University of Oslo menunjukkan, satu sisi Bumi, tepatnya bagian bawah benua Afrika mendingin lebih cepat dibandingkan sisi lain. Fenomena ini terjadi jauh di bawah permukaan, pada lapisan yang memisahkan mantel dan inti Bumi.

Pendinginan tidak merata ini dapat memengaruhi dinamika internal planet. Hal itu juga berdampak secara jangka panjang pada aktivitas geologi.

Dampak pada Pergerakan Mantel Bumi

Lapisan yang disebut core mantle boundary memiliki struktur mineral yang berbeda di berbagai lokasi. Di bawah Afrika, komposisi mineral membuat panas dari inti lebih mudah keluar, sehingga area ini kehilangan panas lebih cepat. Sementara itu, wilayah di bawah Samudra Pasifik cenderung menahan panas lebih lama.

Perbedaan aliran panas dapat memengaruhi konveksi mantel, yakni gerakan naik-turunnya material panas di dalam Bumi. Konveksi inilah yang menggerakkan lempeng tektonik. Pendinginan lebih cepat di satu sisi memicu ketidakseimbangan yang dapat mengubah pola pergerakan lempeng dalam jangka panjang.

Pengaruh pada Aktivitas Vulkanik dan Gempa

Laju pendinginan yang berbeda berpotensi mengubah jalur naiknya magma dari kedalaman mantel. Jika area tertentu kehilangan panas lebih cepat, kolom magma dapat muncul di lokasi baru atau justru melemah di wilayah yang sebelumnya aktif.

Ketidakseimbangan ini juga dapat memengaruhi distribusi tekanan tektonik yang berhubungan dengan gempa bumi.

Inti luar Bumi yang cair menghasilkan medan magnet yang melindungi planet dari radiasi matahari. Pendinginan yang lebih cepat dapat mempercepat pembekuan inti dalam. 

Jika ini terjadi lebih cepat dari perkiraan, kekuatan medan magnet bisa ikut berubah. Penurunan atau fluktuasi intensitas magnetik dapat memengaruhi sistem navigasi, komunikasi satelit, hingga paparan radiasi di atmosfer.

Pendinginan Perlu Jutaan Tahun 

Pendinginan inti tidak terjadi dalam hitungan tahun, tetapi jutaan tahun. Namun pola perbedaan pendinginan ini memberi petunjuk penting tentang evolusi jangka panjang planet kita.

Informasi ini membantu ilmuwan memahami masa depan aktivitas tektonik, kestabilan medan magnet, dan bagaimana Bumi terus berubah dari waktu ke waktu.

Meskipun dampaknya tidak langsung terasa dalam kehidupan sehari-hari, penelitian ini menjadi pengingat bahwa planet kita bukanlah benda statis. Bumi terus bergerak, berubah, dan berevolusi, sering kali dengan cara yang tidak terlihat, namun menentukan keberlanjutan kehidupan di permukaannya.

Sumber: iflscience.com, popularmachines.com


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Gubernur Pramono Mengonfirmasi 21 Korban Tabrakan Mobil SPPG di SDN Kalibaru
• 10 jam lalunarasi.tv
thumb
Lakukan Adegan Ini dengan Richelle Skornicki di Pernikahan Dini Gen Z, Aliando Syarief: Ali Suka
• 9 jam lalugrid.id
thumb
PalmCo Bergerak Cepat Pulihkan Wilayah Terdampak Banjir Sumatera
• 20 jam lalubisnis.com
thumb
Nataru 2025/2026, Jasa Marga Berlakukan Diskon Tarif Tol 20 Persen di Delapan Ruas
• 7 jam lalutvrinews.com
thumb
Bikin Sesak Pria Ini Viral Karena Terjebak Banjir Aceh Beberapa Hari Tidur di Atas Truk
• 22 jam laluparagram.id
Berhasil disimpan.