BlackRock memperingatkan adanya risiko besar yang tengah mengintai pasar saham dari Jepang. Menurutnya, pasar saham negara tersebut dapat menghadapi guncangan tahun depan jika bank sentral tertinggal dalam upaya mengendalikan inflasi.
Chief Investment Strategist BlackRock Japan, Yuichi Chiguchi, mengatakan suku bunga mungkin akan dinaikkan oleh Bank of Japan (BOJ). Namun, proyeksi tingkat suku bunga masih jauh di bawah inflasi yang berada dalam kisaran 3%.
Baca Juga: Jinlong Bidik 48 Persen Saham FITT
Chiguchi mengatakan bahwa jika pertumbuhan harga kembali meningkat pada paruh kedua dari tahun depan, bank sentral dapat terpaksa mempercepat pengetatan kebijakan.
“Mereka akan dipaksa mengejar. Skenario tertinggal seperti ini adalah kondisi yang paling dibenci pasar,” ujar Chiguchi, dilansir Jumat (12/12).
Meski memperingatkan risiko tersebut, pihaknya tetap mempertahankan pandangan positif terhadap pasar saham pada tahun depan dari Jepang.
Chiguchi mengatakan euforia seputar teknologi kecerdasan buatan (AI) menjadi pendorong utama penguatan saham global, dan para pemasok dalam rantai pasokan akal imitasi diperkirakan akan terus diuntungkan dari “investasi masif” dalam sektor tersebut.
Sektor keuangan juga diproyeksikan menjadi pilar pertumbuhan lainnya, meskipun potensi kerugian akuntansi atas kepemilikan obligasi pemerintah (JGB) tetap menjadi perhatian.
Baca Juga: Pasar Waspadai Spiral Negatif Jepang, Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Yen Capai 90%
“Dampaknya terhadap ekonomi riil tidak akan terlalu negatif, sementara lingkungan reflasi secara umum akan mendukung aktivitas korporasi,” ujar Chiguchi.
