Yogyakarta diprediksi masih akan jadi lokasi favorit wisatawan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta pedagang tidak sewenang-wenang menaikkan harga atau nuthuk saat puncak liburan tersebut.
"Kita selalu ada campaign kalau itu. Campaign bagaimana mereka yang berjualan di kota, di kabupaten, ya jangan naikkan harga dan sebagainya," kata Sultan di Kepatihan Pemda DIY, Kamis (11/12).
Di sisi lain, Sri Sultan mengaku sudah mengidentifikasi adanya parkir liar. Sultan pun mempersilakan pemerintah daerah (pemda) untuk mengatasi.
"Kan masalahnya di situ yang terjadi. Lha sekarang bagaimana kota yang mempunyai kewenangan untuk itu bisa mengarahkan," katanya.
Sultan mengaku tak ingin melangkahi wewenang pemda.
"Kalau kota merasa kewalahan ya baru saya menerjuni. Kita menghargai wewenang itu. Jangan terus nerobos aja," ujar Sultan.
Sebelumnya, Kepala Satpol PP DIY Bagas Senoadji mengatakan 328 personel Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) DIY -yang berada di bawah Satpol PP DIY dan bertugas membantu Search and Rescue (SAR)- disiagakan selama libur Natal dan tahun baru (Nataru).
Ratusan personel itu mayoritas berada di sepanjang pantai DIY.
"Untuk di Pantai Selatan kami menerjunkan teman-teman dari SRI, Satlinmas Rescue Istimewa, ada 328 personel untuk di Pantai Selatan ada lima pos. Kemudian ada satu di Waduk Sermo, kemudian satu lagi di Kaliurang," kata Bagas di Kompleks Kepatihan Pemda DIY, Rabu (10/12).
Bagas mengatakan berdasarkan informasi dari pemerintah pusat, wisatawan di masa Nataru cenderung berkunjung ke pantai.
"Panjang pantai kita itu kan ada 113 kilometer. Dari Kabupaten Gunungkidul, Bantul, dan Kulon Progo. Nah, teman-teman SRI ini berupaya ya, jangan sampai terjadi laka, baik itu wisatawan ataupun nelayan," katanya.
Selain kecelakaan laut, para personel ini juga bertugas mengantisipasi sengatan ubur-ubur ke wisatawan.





