PT Sukses Karya Mandiri (SKM), unit usaha PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG), terus mendorong pemanfaatan energi terbarukan melalui pengolahan limbah cair kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) menjadi biogas. Langkah ini bukan hanya menekan emisi gas rumah kaca, tetapi juga memperkuat praktik keberlanjutan di seluruh rantai operasional perusahaan.
Keseriusan TAPG terlihat sejak akhir 2023, ketika perusahaan meresmikan PLTBg (Pembangkit Listrik Tenaga Biogas) dan kernel crushing plant (KCP) pertamanya di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah. Kehadiran dua fasilitas ini menjadikan Sukamara sebagai salah satu kawasan pengembangan energi bersih berbasis sawit di internal TAPG.
Mill Manager PT SKM Roganda Sitorus mengatakan biogas plant di Sukamara memiliki kapasitas terpasang 2 megawatt (MW), dengan daya yang bisa dimanfaatkan sekitar 1,6 MW. Dari total tersebut, 1,3 hingga 1,4 MW per jam digunakan untuk mengoperasikan KCP yang memproses inti sawit menjadi palm kernel oil (PKO). Sementara sisanya dipakai untuk kebutuhan internal lain, termasuk memasok listrik ke perumahan karyawan.
Pemanfaatan biogas ini membuat TAPG tidak lagi bergantung pada genset berbahan bakar solar. Roganda menjelaskan, genset berkekuatan 500 kW lazimnya membutuhkan sekitar 50 liter solar per jam. Jika disetarakan dengan kebutuhan 1,6 MW, konsumsi bisa mencapai 160 liter solar per jam.
“Sekarang seluruh kebutuhan energi tersebut ditopang oleh metana hasil pengolahan limbah, sehingga kami tidak menggunakan solar lagi,” ujarnya di pabrik, Desa Laman Baru, Kecamatan Permata, Kecubung, Kabupaten Sukamara, Rabu (10/12).
Jika produksi gas melebihi kebutuhan operasional, kelebihan metana diarahkan ke flare untuk dibakar secara sempurna agar tidak terlepas ke atmosfer. Adapun sisa cairan hasil proses tetap melalui instalasi pengolahan air limbah (IPAL) guna menurunkan kadar biological oxygen demand (BOD) sebelum dimanfaatkan sebagai pupuk cair di perkebunan.
"Jadi di sini zero waste, semua sisa produksi akan kembali lagi ke kebun," katanya.
Perkuat Keberlanjutan Melalui Program TAP untuk NegeriSelain mengembangkan energi bersih, TAPG juga memperluas dampak keberlanjutannya melalui inisiatif TAP untuk Negeri, sebuah rangkaian program sosial dan lingkungan yang menyasar pembangunan masyarakat, pendidikan, kesehatan, konservasi, hingga kemandirian ekonomi. Estate Manager PT SKM Syahrial Purba menjelaskan bahwa program ini dijalankan melalui enam pilar utama yang saling melengkapi.
Pada pilar Kokoh, perusahaan berfokus pada peningkatan infrastruktur dasar dan hunian layak bagi masyarakat sekitar. TAPG melakukan pembangunan dan perbaikan jalan, jembatan, fasilitas umum, serta merenovasi rumah-rumah tidak layak huni melalui program Renovasi dan Sanitasi (Pondasi).
Pada pilar Sehat, perusahaan secara rutin menyelenggarakan Posyandu keliling dan menyalurkan susu bergizi kepada anak-anak sekolah melalui program Sehati. Diharapkan kegiatan ini membantu pemenuhan gizi ibu dan anak serta menjaga kesehatan masyarakat desa.
"Jadi di Kecamatan Permata Kecubung karena program posyandu keliling dan Sehati, bisa zero stunting," jelasnya.
Komitmen terhadap lingkungan diwujudkan melalui pilar Lestari, yang mencakup pelatihan pencegahan kebakaran hutan, pemberian apresiasi Desa Bebas Api, serta pengelolaan kawasan konservasi bernilai tinggi (NKT) dan kawasan stok karbon tinggi (SKT). Di antaranya termasuk Hutan Sungai Letta dan Hutan Mayong Merapun yang mencakup area hingga 25.141 hektare.
Ada juga Pilar Mandiri yang menekankan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Melalui Desa Makmur Peduli Api (DMPA), perusahaan mendorong terbentuknya usaha alternatif yang dapat menambah pendapatan warga, sekaligus memperkuat kesiapan desa dalam menghadapi potensi karhutla. Selain itu, program Perkasa memberikan pelatihan bagi petani agar mampu menerapkan praktik budidaya berkelanjutan dan mengelola usaha tani secara lebih mandiri.
"Pelatihan karhutla, seperti desa bikin tim pemadam kebakaran. Kami kasih reward Rp 50 juta per bulan kalau zero fire. Dana ini dimasukkan ke bumdes agar bisa muter lagi ekonominya," kata Syahrial.
Di bidang pendidikan, pilar Cerdas hadir untuk memperluas akses belajar dan meningkatkan kapasitas guru. TAPG menyalurkan 216 beasiswa, memberikan dukungan finansial untuk 78 guru honorer, serta mengadakan berbagai kegiatan pendidikan di sekolah sekitar wilayah operasional. Langkah ini bertujuan memperkuat kualitas sumber daya manusia sejak usia dini.
Terakhir, Pilar Harmoni difokuskan pada penguatan hubungan sosial antarwarga dan pelestarian nilai budaya lokal. Program ini mendorong terciptanya komunitas yang inklusif dan tetap menjaga kearifan lokal di tengah perubahan zaman.




