Berlin: Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte pada Kamis 11 Desember 2025 memperingatkan bahwa Rusia bisa berada dalam posisi untuk menyerang NATO dalam lima tahun. Dia mendesak sekutu untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan dan memperkuat daya pencegahan aliansi.
"Kita perlu sangat jelas tentang ancaman tersebut. Kita adalah target Rusia berikutnya," kata Mark Rutte dalam pidato utamanya di acara Konferensi Keamanan Munich di Berlin, seperti dikutip dari Anadolu, Jumat 12 Desember 2025.
"Pertahanan NATO sendiri dapat bertahan untuk saat ini. Tetapi dengan ekonominya yang didedikasikan untuk perang, Rusia bisa siap menggunakan kekuatan militer terhadap NATO dalam lima tahun," kata Rutte.
Kepala NATO mencatat bahwa Rusia telah secara signifikan meningkatkan produksi pertahanan selama perang di Ukraina, memproduksi sekitar 2.000 rudal jelajah dan balistik tahun ini dan memproduksi sekitar 2.900 drone serang setiap bulannya.
Menuduh Rusia melancarkan perang hibrida yang meningkat terhadap negara-negara Barat, Rutte mengatakan, Moskow berada di balik kampanye rahasia, serangan sabotase terhadap infrastruktur penting, penyusupan drone, dan pelanggaran wilayah udara.
“Tanggapan NATO terhadap provokasi Rusia telah tenang, tegas, dan proporsional. Tetapi kita perlu bersiap untuk eskalasi dan konfrontasi lebih lanjut,” Rutte memperingatkan.
“Komitmen abadi kita terhadap Pasal 5 NATO, bahwa serangan terhadap satu negara adalah serangan terhadap semua negara, mengirimkan pesan yang kuat. Setiap agresor harus tahu bahwa kita dapat dan akan membalas dengan keras,” kata Rutte
Selama diskusi panel setelah pidatonya, Rutte menyambut baik keputusan pemerintah Jerman untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan dan rencana investasi pertahanan besar-besaran. Sebagai ekonomi terbesar di Eropa, katanya, upaya-upaya ini sangat signifikan. Ia mengkritik mereka yang menentang upaya-upaya ini dan memperingatkan bahwa ancaman yang ditimbulkan oleh Rusia adalah nyata.
“Saya tahu juga di Jerman, beberapa orang mempertanyakan, apakah kita benar-benar perlu melakukan ini? Ya. Jika Anda menyukai bahasa Jerman, dan Anda tidak ingin berbicara bahasa Rusia, itu sangat penting,” kata Rutte, dalam diskusi panel dengan Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul.
“Ini adalah syarat mutlak, karena jika tidak, orang ini tidak akan berhenti sampai di Ukraina. Itulah, menurut saya, yang harus kita waspadai,” tambah Wadephul.



