Grid.ID – Para pemeran utama Para Perasuk menampilkan kekuatan akting yang berbeda-beda dalam menghidupkan karakter mereka. Sutradara Wregas Bhanuteja menyebut seluruh aktor dipilih karena memiliki energi dan interpretasi yang selaras dengan visi ceritanya.
Anggun C Sasmi berperan sebagai Guru Asri, sosok yang membawa ketenangan sekaligus aura kuat dalam cerita. Wregas menilai Anggun memiliki kedalaman ekspresi yang mampu memperkuat figur Guru Asri tanpa perlu banyak gestur.
"Begitu saya membayangkan karakter itu, saya langsung teringat Anggun dan energi yang ia punya,” ujar Wregas.
Maudy Ayunda dipercaya sebagai Laksmi, karakter yang menuntut kendali emosi dan kejelasan penyampaian. Ia dianggap memiliki kemampuan teknis yang baik dalam mengolah ekspresi lembut namun berdampak kuat pada dinamika adegan.
Wregas menyampaikan bahwa Maudy termasuk aktris yang sangat teliti membaca naskah. Ia melihat Maudy mampu menangkap kompleksitas Laksmi hanya dengan perubahan tatapan dan ritme bicara yang terukur.
"Maudy mampu menangkap detail emosional Laksmi hanya lewat perubahan kecil pada raut wajahnya,” tambahnya.
Angga Yunanda memerankan Bayu, karakter dengan perjalanan emosional yang naik turun. Energi muda Angga membuat Bayu tampil sebagai tokoh yang dinamis dan penuh pergulatan batin.
Menurut Wregas, Angga memiliki insting kuat dalam menjaga intensitas adegan. Ia menilai Angga mampu membawa Bayu menjadi karakter yang hidup dan tidak terjebak akting yang berlebihan.
"Angga punya insting kuat untuk menjaga intensitas adegan tanpa berlebihan,” ungkap Wregas.
Bryan Domani tampil sebagai Ananto, sosok yang memerlukan fisikalitas dan tekanan emosional tertentu. Bryan disebut mampu menangkap sisi rapuh sekaligus keras dalam karakter tersebut.
Wregas menjelaskan bahwa Bryan cepat memahami arahan dan ritme adegan. Ia menganggap Bryan memiliki kemampuan improvisasi terkontrol yang memperkuat karakter Ananto di layar.
Baca Juga: Deretan Artis Ternama Ramaikan Film Para Perasuk, Ini Peran Mereka dalam Cerita
"Bryan cepat menangkap arahan dan mampu memberi improvisasi kecil yang memperkuat karakter,” jelasnya.
Chicco Kurniawan memerankan Pawit, tokoh dengan kedalaman empati dan nuansa personal yang kuat. Chicco mampu menghidupkan Pawit lewat ekspresi natural dan pendekatan akting yang detail.
Wregas menyebut Chicco sebagai aktor yang membawa analisis mendalam sebelum bermain. Hal tersebut membuat gestur dan dialog Pawit muncul dengan sangat organik tanpa terasa dibuat-buat.
"Chicco punya kemampuan bercerita hanya lewat bahasa tubuh, dan itu membuat Pawit menjadi karakter yang hangat,” tutur Wregas.
Kombinasi lima pemeran utama ini membuat dinamika antarkarakter terasa lebih hidup. Setiap aktor memiliki energi berbeda yang justru saling melengkapi sepanjang cerita.
Wregas mengaku bangga dengan dedikasi para pemain yang mendalami karakter masing-masing sejak proses awal. Ia menilai kekuatan para aktor menjadi tulang punggung terciptanya dunia Para Perasuk.
Tim produksi juga menyoroti kekompakan mereka selama proses syuting. Para pemeran disebut saling mendukung sehingga suasana kerja menjadi lebih solid dan produktif.
Menjelang peluncuran poster dan teaser resmi, perhatian publik semakin tertuju pada kemampuan lima aktor ini dalam membawakan karakter mereka. Deretan pemeran Para Perasuk menjadi salah satu alasan film ini semakin dinantikan penayangannya.(*)
Artikel Asli


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5441247/original/038084300_1765462231-WhatsApp_Image_2025-12-11_at_20.40.51.jpeg)
