MAJALENGKA (Realita)- Aksi kriminalitas jalanan kian nekat dan brutal. Pagi buta, seorang karyawan pabrik di Majalengka menjadi korban pembegalan sadis tepat di depan Markas Polsek Kasokandel, Majalengka.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 05.30 WIB ini menyoroti minimnya rasa aman publik, bahkan di lokasi yang seharusnya paling terlindung.
Korban, yang identitasnya dirahasiakan, sedang berjalan kaki menuju tempat kerjanya saat mendadak dihadang oleh pelaku bersenjata tajam.
Baca juga: Pulang dari Antar Istri ke Pasar, Suami di Nabire Dibegal hingga Tangannya Putus
"Kejadiannya sangat cepat. Korban sedang jalan kaki untuk shift pagi. Pelaku langsung mengancam dan merampas handphone korban," ujar seorang saksi mata yang enggan disebut namanya.
Perlawanan yang dilakukan korban berujung tragis. Pelaku tak segan melukai korban secara brutal. Korban mengalami luka bacok serius di bagian tangan, yang berakibat fatal pada fungsi geraknya.
Saat ini, korban telah dilarikan ke rumah sakit dan tim medis harus melakukan tindakan darurat. Laporan terbaru menyebutkan korban mendapatkan 28 jahitan dan kondisinya masih kritis.
"Korban sudah dioperasi, namun tangannya masih belum bisa digerakkan. Dokter menyebut luka sayatan begitu dalam, mengenai urat dan jaringan saraf penting. Operasi lanjutan masih diperlukan untuk menyelamatkan fungsi tangan korban," kata kerabat korban dengan nada cemas.
Hal yang paling mengejutkan adalah lokasi kejadian yang berada hanya hitungan meter di depan Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Kasokandel. Aksi nekat begal ini menjadi tamparan keras bagi aparat keamanan, seolah menunjukkan bahwa lokasi paling aman pun kini tak lagi menjamin keselamatan warga.
Baca juga: Siswa SMP Jadi Korban Begal HP, Punggung Dibacok Pelaku
Pihak kepolisian dari Polsek Kasokandel dan Polres Majalengka dikabarkan langsung turun tangan begitu laporan diterima. Mereka kini tengah memburu pelaku dan mengumpulkan bukti serta keterangan saksi.lis
Baca juga: Lewati Jalan Sepi, Sejoli Dibacok Begal hingga Kritis
Editor : Redaksi




