Jakarta, tvOnenews.com — Kericuhan besar pecah di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, setelah pengeroyokan dua debt collector atau mata elang memicu serangan balasan dari sekelompok orang pada Kamis malam. Amuk massa itu tidak hanya menimbulkan kepanikan warga, tetapi juga berujung pada pembakaran yang menghanguskan 9 kios dan 6 sepeda motor. Satu mobil juga ikut terbakar di lokasi kejadian.
Peristiwa itu terjadi di Jalan H Mahmud Raya Blok Langgar No. 1, Duren Tiga, Pancoran, tak jauh dari Taman Makam Pahlawan Kalibata. Situasi yang awalnya tegang berubah menjadi chaos setelah massa menyerang titik yang menjadi lokasi pengeroyokan sebelumnya.
Kasudin Gulkarmat Jakarta Selatan, Asril Rizal, mengonfirmasi jumlah objek yang terbakar.
“Total sembilan kios, enam kendaraan roda dua, dan satu kendaraan roda empat,” ujarnya, Jumat (12/12/2025).
Kebakaran besar itu diduga dipicu oleh pembakaran menggunakan bensin. Aksi massa berlangsung cepat, membakar deretan kios dan kendaraan warga di sekitar lokasi kejadian.
“Dugaan penyebab adalah pembakaran dengan menggunakan bensin,” jelas Asril.
Meskipun kobaran api menjalar cepat dan membakar seluruh kios yang berada di area tersebut, beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, kerugian materi mencapai Rp273 juta.
Petugas Gulkarmat mengerahkan kekuatan penuh untuk memadamkan api:
-
6 unit pompa
-
2 unit Quick Response
-
1 unit Watermist Bintara
-
1 unit Komando 401
Total personel yang diterjunkan mencapai 49 orang.
Upaya pemadaman berlangsung intens karena material kios yang mudah terbakar dan kendaraan yang sudah tersulut api akibat bensin.
Kericuhan Berawal dari Pengeroyokan Dua Mata ElangAkar peristiwa ini bermula dari pengeroyokan dua debt collector atau mata elang di wilayah Kalibata. Salah satu korban tewas, sementara satu lainnya mengalami luka berat. Insiden ini menciptakan ketegangan yang memicu reaksi balasan dari rekan korban.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, menjelaskan bahwa massa datang secara tiba-tiba sesaat setelah maghrib.
“Akibat pengeroyokan yang menimbulkan satu meninggal dunia dan satu luka berat, tiba-tiba sekelompok massa datang setelah maghrib. Mereka datang langsung merusak karena korban dikeroyok di TKP ini,” ujar Nicolas di lokasi kejadian.




