Penulis: Fityan
TVRINews – Glasgow
Analisis Kekalahan Celtic: Wilfried Nancy Gagal Hentikan Kehancuran
Celtic menelan kekalahan telak di kandang sendiri saat menjamu AS Roma dalam lanjutan Liga Europa, Kamis 11 Desember 2025 malam waktu setempat.
Tiga gol bersarang di gawang tim Skotlandia pada babak pertama, menandai debut manajer baru, Wilfried Nancy, dengan rentetan dua kekalahan beruntun yang mengkhawatirkan.
Hasil ini secara signifikan merusak harapan Celtic untuk melaju ke fase gugur kompetisi tersebut.
Kekalahan 0-3 dari tim Italia itu datang hanya berselang empat hari setelah kekalahan perdana Nancy melawan Hearts di Liga Primer Skotlandia, membuat pria Prancis ini menjadi manajer Celtic pertama yang menelan kekalahan dalam dua pertandingan pembukaannya.
Babak Pertama yang MengerikanPenderitaan Celtic dimulai saat laga baru berjalan enam menit. Bek Liam Scales secara tak terduga menanduk bola sepak pojok ke gawangnya sendiri. Ketidakmampuan The Bhoys meredam tekanan Roma semakin terlihat jelas ketika Evan Ferguson, pemain yang mengaku penggemar masa kecil Celtic, mencetak dua gol cepat.
Ferguson dengan mudah memanfaatkan ruang yang ditinggalkan pertahanan Celtic, mengakhiri babak pertama dengan keunggulan 0-3 yang tak terbantahkan. Keadaan Celtic makin getir setelah tendangan penalti Arne Engels membentur tiang gawang menjelang turun minum, melengkapi gambaran inepsi tuan rumah di 45 menit pertama. Sorakan ironis dari pendukung Roma bergema di stadion, diikuti cemoohan keras dari suporter tuan rumah saat jeda.
Di babak kedua, perbaikan dilakukan setelah Nancy mengganti tiga pemain, menjadikan Celtic tampil lebih terorganisir, baik di lini belakang maupun depan.
Namun, upaya Kelechi Iheanacho untuk memperkecil ketertinggalan harus dibatalkan oleh VAR karena offside, nasib serupa juga dialami pemain Roma, Leon Bailey. Meskipun demikian, Roma berhasil mempertahankan keunggulan nyaman 3-0 hingga peluit akhir.
Kutipan Manajer dan Tantangan MendatangManajer Celtic, Wilfried Nancy, mengakui performa timnya di babak pertama yang sangat buruk.
"Kenyataannya adalah kami tidak mampu mengatasi intensitas mereka. Babak pertama sulit, kami tidak mampu keluar dari tekanan," kata Nancy pasca pertandingan, seperti dikutip dari sumber berita.
Nancy, yang memilih untuk tidak mengubah susunan pemain dari laga sebelumnya, menghadapi kritik tajam atas keputusannya, terutama dalam menerapkan sistem tiga bek yang terlihat rapuh dan mudah ditembus.
"Saya tidak bisa mengatakan [para pemain] tidak mencoba, mereka sudah berusaha. Saya tidak khawatir, saya sangat menyukai reaksi mereka di babak kedua," tambahnya, menunjukkan kepercayaan pada mentalitas timnya.
Kekalahan ini menempatkan Celtic dalam posisi genting di klasemen. Nancy kini harus segera menemukan solusi perbaikan, terutama menjelang final Piala Liga Skotlandia melawan St Mirren pada Minggu 14 Desember 2025 mendatang.
Perubahan taktis yang akan ia lakukan diperkirakan menjadi penentu apakah ia akan mengangkat trofi di akhir pekan pertamanya, atau semakin terpuruk dalam kekecewaan.
Editor: Redaksi TVRINews




