Biadab! Israel Tembak Remaja Palestina Lalu Melindasnya dengan Tank

harianfajar
8 jam lalu
Cover Berita

FAJAR, JABALIA—Seorang remaja Palestina berusia 16 tahun tewas pada hari Kamis setelah pasukan Israel menembaknya dan kemudian melindasnya dengan tank di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara.

Menurut kantor berita Palestina WAFA, remaja itu bernama Zaher Nasser Shamiya. Dia ditembak oleh pasukan Israel sebelum sebuah tank melindas tubuhnya, membelahnya menjadi dua.

Insiden itu terjadi di Gaza tengah dekat “Garis Kuning” yang memisahkan wilayah yang dikuasai Israel dari wilayah Gaza lainnya.

WAFA menambahkan bahwa tim pertahanan sipil medis menemukan 30 jenazah dari kuburan massal di dalam Kompleks Medis al-Shifa pada hari yang sama.

Menurut lembaga tersebut, mereka yang terlibat dalam operasi pemulihan percaya bahwa jumlah total korban yang dimakamkan di lokasi tersebut mungkin melebihi 300 karena pekerjaan terus berlanjut.

Pembunuhan Shamiya terjadi di tengah apa yang telah ditegaskan oleh Pelapor Khusus PBB sebagai genosida terhadap warga Palestina di Gaza, dengan mencatat skala kematian warga sipil, penghancuran berulang infrastruktur sipil, dan kondisi pengungsian paksa.

Jumlah korban jiwa di antara anak-anak di Gaza telah menjadi fokus utama organisasi kemanusiaan sepanjang konflik. Save the Children mengatakan pada tahun 2025 bahwa lebih dari 20.000 anak telah tewas, menggambarkan situasi tersebut sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam peperangan modern.

Dikutip The New Arab, UNICEF melaporkan bahwa kondisi anak-anak di Gaza sangat mengerikan dan tidak dapat bertahan hidup, dengan ribuan tewas atau terluka dan banyak lagi yang menjadi yatim piatu.

Kuburan massal telah ditemukan di beberapa lokasi di seluruh Gaza setelah operasi militer Israel.

Badan-badan PBB dan para ahli forensik sebelumnya telah menyatakan keprihatinan atas penemuan jenazah di al-Shifa dan pusat-pusat medis lainnya, memperingatkan bahwa jumlah sebenarnya korban tewas di daerah-daerah yang menjadi sasaran pemboman dan serangan darat mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dipastikan.

Kamp pengungsi Jabalia, salah satu daerah terpadat di Gaza, telah mengalami serangan Israel berulang kali sejak awal perang, termasuk pemboman yang menghancurkan seluruh blok perumahan.

Pasukan darat dan tank tetap aktif di beberapa bagian Gaza utara, seringkali menghentikan masuknya petugas medis dan menunda evakuasi korban tewas dan luka-luka. (amr)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Korban Meninggal Akibat Bencana di Sumut Bertambah Jadi 343 Orang
• 22 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Kadin Desak Pemerintah Perketat Kebijakan Impor untuk Lindungi Industri Baja, Alas Kaki, dan TPT
• 7 jam lalupantau.com
thumb
Trenggalek Innovation Festival 2025 Pamerkan 20 Inovasi Terbaik untuk Perkuat Layanan Publik
• 7 jam lalupantau.com
thumb
Gus Yahya Akui Persoalan Tambang Penyebab Konflik Internal PBNU
• 21 jam laluidntimes.com
thumb
DPR Desak Menhut Ungkap 12 Perusahaan Perusak Hutan Penyebab Banjir Besar di Sumatera
• 9 jam laluokezone.com
Berhasil disimpan.