Kegagalan Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 menjadi mimpi buruk bagi banyak orang, termasuk Kevin Diks. Bek Borussia Moenchengladbach itu bahkan mengaku susah tidur setelah kegagalan tersebut.
Bagi Diks, kegagalan Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia adalah pukulan berat. Bek 29 tahun itu merasa bersalah kepada ratusan juta rakyat Indonesia yang memimpikan skuad 'Garuda' bersaing di turnamen yang akan digelar di AS, Kanada, dan Meksiko itu.
"Itu adalah salah satu pengalaman terberat dalam karier saya. Saya rasa kami menghadapi banyak rintangan. Kami harus bermain dalam keadaan sulit, tetapi saya tidak akan membahasnya lebih dalam karena saya tidak ingin menimbulkan masalah," kata Diks kepada Bundesliga.
Persiapan Timnas Indonesia sangat singkat kala berjuang di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia. Diks merasa hal itu yang menjadi salah satu penyebab armada Patrick Kluivert sulit bermain maksimal.
Pada laga pertama, Timnas Indonesia sempat unggul duluan 1-0 saat melawan tuan rumah Arab Saudi. Namun akhirnya, mereka kalah 2-3. Kemudian pada laga kedua, mereka takluk 0-1 dari Irak dan itu memastikan langkah Timnas Indonesia pupus di Ronde 4.
"Saya rasa awalnya luar biasa. Saya mencetak gol penalti [saat lawan Arab Saudi] untuk skor 1-0 dan semuanya terasa indah. Kami berpikir, oke, ini akan menjadi momennya. Kami [akhirnya] kalah dalam pertandingan itu dan secara fisik saya belum pernah mengalami hal seberat itu," kenang Diks.
"Saya memberikan mungkin 300% dan mencapai kondisi tubuh yang belum pernah saya capai sebelumnya. Itu sangat berat, karena itu adalah mimpi bagi kami semua dan kami tidak berhasil. Minggu pertama saya kesulitan tidur, memikirkan apa yang terjadi dan bagaimana itu terjadi," sambungnya.
Kevin Diks butuh waktu untuk menerima kenyataan. Hingga akhirnya, ia perlahan mulai bisa legawa dan mengalihkan fokus ke Piala Asia 2027.
"Anda mencoba memahami mengapa itu tidak berhasil, tetapi terkadang itu bukan waktu Anda, itu bukan milik Anda turnamen. Mungkin turnamen berikutnya," jelas Diks.
"Setelah sekitar seminggu, saya mulai berbicara dengan beberapa rekan tim di Indonesia, dan kami sepakat bahwa begitulah adanya dan Anda tidak dapat mengubah apa pun di masa lalu. Segala sesuatu terjadi karena suatu alasan dan mungkin jika bukan turnamen ini, maka turnamen berikutnya dan sekarang kita perlu fokus pada Piala Asia,” imbuhnya.
Kevin Diks mengaku tetap mendapat apresiasi dari suporter Indonesia meski gagal ke Piala Dunia. Ia terkesan karena para suporter selalu mengiringi perjuangan mereka sejak awal Kualifikasi Piala Dunia.
“Ya tentu saja, karena mereka tahu kami telah memberikan segalanya. Setidaknya saya tahu bahwa semua pemain di tim nasional telah memberikan yang terbaik," tegas Diks.
"Kami telah memberikan segalanya dan kami telah mencurahkan hati kami di lapangan dan bahkan di luar lapangan untuk negara dan mungkin ada 300 juta orang di Indonesia yang mendukung Anda dan berada di belakang Anda dan berharap Anda bisa berhasil untuk mereka. Kami telah mencoba segalanya,” tandasnya.





