Banjir Sumatra: 990 Meninggal, Ribuan Rumah Hancur

tvrinews.com
9 jam lalu
Cover Berita

Penulis: Fityan

TVRINews – Sumatra

BNPB: Ratusan Hilang, 112 Ribu Rumah Rusak Parah

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terkini mengenai dampak masif banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi di Sumatra: Aceh, Sumatra Utara (Sumut),dan Sumatra Barat (Sumbar). 

Laporan per hari Jumat 12 Desember 2025  menunjukkan peningkatan signifikan pada jumlah korban jiwa yang mencapai 990 orang meninggal dunia, sementara 222 warga lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengonfirmasi penambahan 21 jenazah yang baru ditemukan pada Kamis, 11 Desember 2025, menambah daftar panjang korban akibat bencana alam tersebut.

"Penambahan korban meninggal berasal dari temuan 21 jenazah, Kamis 11 Desember 2025. Temuan terbanyak berasal dari Aceh, khususnya Kabupaten Aceh Utara, yang mencatat 16 korban baru," kata Abdul Muhari, seperti dilansir BNPB.Tiga korban jiwa baru juga ditemukan di wilayah Sumut, dan dua lainnya di Sumbar.

Pencarian Dilanjutkan, Data Hilang Diverifikasi Ulang

Proses identifikasi dan verifikasi data terus dilakukan oleh BNPB bersama pemerintah daerah. Abdul Muhari menjelaskan, jumlah warga yang dilaporkan hilang telah dikoreksi dari angka awal 252 orang menjadi 222 orang.

Perbaikan data ini, menurut Muhari, merupakan upaya berkelanjutan guna memastikan kesesuaian laporan yang masuk dari lapangan. Selain itu, terdapat kabar positif terkait situasi pengungsi. 

BNPB mencatat jumlah pengungsi di ketiga provinsi tersebut mengalami penurunan dari 894.501 jiwa pada Rabu 10 Desember 2025 menjadi 884.889 jiwa. Penurunan ini terjadi karena sebagian warga telah mulai kembali ke kediaman mereka atau telah dipindahkan ke lokasi penampungan yang lebih aman.

Abdul Muhari menegaskan bahwa seluruh tim gabungan terus memperkuat koordinasi antara pemerintah daerah, TNI, Polri, dan berbagai lembaga kemanusiaan.

"Proses pencarian, evakuasi, serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak terus berlangsung," ujarnya, sembari mencatat bahwa akses di sejumlah wilayah dan kondisi cuaca yang belum stabil masih menjadi tantangan utama.

Kerusakan Infrastruktur Mencapai Puluhan Ribu Unit Rumah

Di sisi lain, fokus penanganan juga beralih ke rehabilitasi infrastruktur. Pemerintah mencatat total 112.551 unit rumah mengalami kerusakan akibat bencana ini di seluruh Aceh, Sumut, dan Sumbar.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjelaskan bahwa tingkat kerusakan rumah terbagi dalam empat kategori: rusak ringan, sedang, berat, hingga hanyut terbawa arus.

"Sekitar 112.000 unit rumah yang terdampak di tiga provinsi statusnya rusak ringan, rusak sedang, rusak berat, maupun hanyut," kata AHY di Jakarta Pusat pada Kamis, 11 Desember 2025.

Berdasarkan data Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Aceh menjadi provinsi dengan kerusakan rumah terparah, mencapai 74.942 unit, diikuti oleh Sumatra Utara (28.622 unit) dan Sumatra Barat (8.987 unit).

Sementara itu Menteri PKP, Maruarar Sirait, pada laman Resmi PKP menyampaikan bahwa pemerintah masih mengkaji secara mendalam opsi pembangunan ulang atau renovasi untuk rumah dengan kategori rusak berat dan sedang. Sementara itu, perbaikan akan segera dilakukan untuk rumah yang mengalami rusak ringan.

"Kami mesti hitung biaya logistiknya sama biaya transportasinya, makanya sabar. Kami tidak mau ngomong yang cepat, tetapi salah. Lebih baik didalami benar-benar dahulu, sehingga pernyataannya itu benar," tegas Ara, merujuk pada perlunya kehati-hatian dalam mengestimasi anggaran penanganan.

Kementerian PKP juga telah menyiapkan Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) untuk proses rekonstruksi. Selain hunian, pemerintah juga memprioritaskan pemulihan fasilitas publik esensial seperti masjid, jalan lingkungan, dan ruang bermain anak-anak.

Editor: Redaksi TVRINews

Komentar
1000 Karakter tersisa
Kirim
Komentar

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Delapan Eks Pejabat Kemnaker Didakwa Peras TKA Capai Rp135,2 Miliar
• 3 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Akhiri Misi Kemanusiaan, Polda Riau Gelar Doa Bersama Warga Agam
• 10 jam laludetik.com
thumb
Lewat Go Live Implementasi Nasional, Duo BPJS Percepat Layanan Kecelakaan Kerja
• 6 jam lalukumparan.com
thumb
Ucapannya Hina Suku Sunda Tuai Protes, Resbob Klarfikasi dan Minta Maaf
• 11 jam laluinsertlive.com
thumb
China jelaskan alasan imbauan warga tidak ke Jepang karena gempa bumi
• 10 jam laluantaranews.com
Berhasil disimpan.